1.
Perencanaan Ruang Laboratorium
a.
Perencanaan
kebutuhan jenis laboratorium yang diperlukan sesuai tuntutan kurikulum yang
berlaku. Mengingat saat ini masih banyak laboratorium IPA yang belum
dimanfaatkan sebagaimana mestinya bahkan pengelolaan dan pemanfaatannya sebagai
sumber belajar belum berkembang maka perlu perencanaan kebutuhan jenis
laboratorium yang diperlukan sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.
b.
Perencanaan
kebutuhan jumlah laboratorium untuk setiap jenis berdasarkan jumlah siswa
dengan rombongan belajar yang akan memanfaatkan. Jumlah siswa dengan rombongan
belajar dalam satu sekolah akan mempengaruhi kebutuhan jumlah laboratorium yang
diperlukan.
c.
Perencanaan
kebutuhan tanah untuk membangun laboratorium adalah mutlak diperlukan.
d.
Perencanaan
kebutuhan alat laboratorium. Sesuai dengan jenis dan jumlah siswa maka
peralatan laboratorium dapat dibagi menjadi kelompok umum dan khusus. Yang
dimaksud kelompok umum ialah perangkat alat yang dikelompokkan menurut segi
pemakaiannya, misalnya perkakas seperti obeng, tang, pisau, kikir, palu, dsb.
Sedangkan yang dimaksud kelompok khusus adalah perangkat alat yang
dikelompokkan nerdasarkan kepada keterkaitannya dengan mata pelajaran dan
perlakuan perawatannya, misalnya mikroskop, neraca balance, dsb. Kebutuhan
alat-alat ini agar disesuaikan dengan jumlah kelompok siswa sehingga semua
kelompok siswa dapat melakukan praktik dengan baik.
e.
Perencanaan
proses pengadaan laboratorium dan alat laboratorium. Pengadaan lboratorium adan
alat laboratorium dapat dilakukan dengan permohonan dengan kantor wilayah..
Biasanya setiap tahun melalui Seksi Sarana dan Prasarana ada dana untuk
pengadaan laboratorium dan alatnya.
f.
Perencanaan
pendayagunaan laboratorium agar pendayagunaan laboratorium tersebut efektif dan
efisien maka perlu direncanakan tenaga-tenaga yang bertanggung jawab
terselenggaranya pengelolaan laboratorium.
g.
Perencanaan
inventarisasi perawatan biaya operasional dan bahan habis pakai. Dalam satu
tahun pelajaran semua kebutuhan perawatan biaya operasional dan dana untuk
belajar bahan habis pakai harus di tata, di inventarisasi dan direncanakan
secara tepat sehingga dalam pelaksanaan kegiatan praktek tidak kehabisan bahan.
h.
Perencanaan
pelaporan. Semua kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan selalu
diakhiri dengan pelaopran, misalnya per semester atau per akhir tahun.
2.
Organisasi Prasarana Ruang Laboratorium
Pengorganisasian ruangan
laboratorium ialah antara pengelola laboratorium dan penanggung jawab teknis.
3.
Koordinasi Prasarana Ruang Laboran
Koordinasi dengan seluruh guru IPA,
baik Biologi maupun Fisika. Pembagian jadwal agar disepakati danm diatur oleh
petugas laboran.
4.
Pelaksanaan Prasarana Ruang Laboratorium
Ruang laboratorium berguna untuk
tempat praktek IPA. Dalam pelaksaan pemakainya dapat dibuat jadwal. Bagi
sekolah yang memiliki laboratorium tersendiri-sendiri antara Biologi dan
Fisika, sangat baik sehingga dalam kegiatan praktek mudah mengaturnya.
5.
Pengendalian atau Pengawasan Prasarana Ruang
Laboratorium
Pengawasan ruangan laboratorium
harius lebih baik dari ruangan kelas karena menyangkut perabot dan alat maupun
bahan parktek. Jika alat dan bahan praktik rusak maupun habis maka pelaksanaan
praktik IPA akan terganggu akibatnya KBM tidak berjalan dengan baik.
No comments:
Post a Comment