Showing posts with label Skripsi. Show all posts
Showing posts with label Skripsi. Show all posts

Friday, 31 August 2012

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN : Perbedaan antara Riset Tindakan Kelas dengan Riset Formal


1. Perbedaan antara Riset Tindakan Kelas dengan Riset Formal
TOPIK
PENELITIAN FORMAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Pelatihan yang dibutuhkan oleh peneliti
Ekstensif
sendiri atau dengan konsultasi
Tujuan penelitian
Pengetahuan yang digeneralisasikan
Pengetahuan untuk diterapkan ke situasi lokal
Metode mengidentifikasi masalah yang harus dipelajari
Tinjauan penelitian sebelumnya
Masalah atau tujuan saat ini dihadapi
Prosedur untuk tinjauan pustaka
dengan menggunakan sumber-sumber utama
Lebih sepintas, dengan menggunakan sumber-sumber sekunder
Pendekatan sampling
Sampel acak atau perwakilan
Mahasiswa atau klien dengan siapa mereka bekerja
Desain penelitian
Kontrol yang ketat, kerangka waktu yang panjang
prosedur, berubah selama studi; kerangka waktu cepat; kontrol melalui triangulasi
Prosedur Pengukuran
Mengevaluasi dan mengukur pretest
ukuran yang sesuai atau tes yang berdasarkan standar
Analisis data
Uji statistik; teknik kualitatif
data berfokus pada praktis, tidak signifikansi statistik; menyajikan data mentah
Penerapan hasil
Penekanan pada signifikansi teoretis
Penekanan pada signifikansi praktis



Contoh :
Contoh judul Penelitian Formal :
“ Model Pembelajaran Portofolio dan Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis Analisis Mahasiswa Pada Pengajaran Pkn ”
Penelitian Tindakan Kelas
2. Langkah-langkah untuk Penelitian Tindakan Kelas Disertai Contohnya

·         Tentukan sebuah pertanyaan - yang bermakna dan penting untuk Anda.
·         Baca literatur tentang topik Anda (yang ERIC database sumber yang sangat baik)
·         Rencanakan secara keseluruhan strategi penelitian dan strategi pengumpulan data Anda
·         Mengumpulkan data (memperbaiki metode yang diperlukan)
·         Memahami data (kualitatif dan / atau kuantitatif)
·         Mencapai kesimpulan mengenai pertanyaan Anda. Apa makna praktis dari temuan Anda?
·         Mengambil tindakan berdasarkan pada kesimpulan
·         Berbagi temuan-temuan Anda dengan orang lain

Contoh :
Penelitian Tindakan kelas

Laporan  Penelitian Tindakan Kelas - Pkn
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, perlu ditingkatkan terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (KBK 2004 dan Standar Isi 2006) ditegaskan bahwa :
I. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan :
Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya
 II. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
Standar isi Pendidikan Kewarganegaraan SMA/SMK/MA :
1.      Memahami hakekat Bangsa dan Negara kesatuan Republik Indonesia
2.      Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hokum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi
3.      Meganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun luar negeri
4.      Menganalisis peran dan hak warganegara dan system pemerintahan Negara Kesatuan Repbulik Indonesia
5.      Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi, kedaulatan Negara, keterbukaan dan keadilan di Indonesia
6.      Mengevaluasi hubungan Internasional dan sistem hokum internasional
7.      Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan pancasila dan UUD 1945
8.      Mengaalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan Internasional, regional dan kerjasama Global lainnya
9.      Menganalisis sistem hokum internasional, timbulnya konflik internasional, dan mahkamah internasional.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1.      Apakah pembelajaran model Problen Based Learning dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah HAM dalam masalah PKn?
2.      Bagaimana penerapan pembelaran model Problem Based Learning di kelas dalam mata pelajaran PKn?
3.      Sejauh manakah pendekatan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
C. PEMECAHAN MASALAH
PKn sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan “How to Develop Better Civics Behaviours” membekali siswa untuk mengembangkan penalarannya disamping aspek nilai dan moral, banyak memuat materi sosial. PKn merupakan salah satu dari lima tradisi pendidikan IPS yakni citizenship transmission, saat ini sudah berkembang menjadi tiga aspek PKn (Citizenship Education), yakni aspek akademis, aspek kurikuler dan aspek sosial budaya.
Implementasiya sangat dibutuhkan guru yang profesional, guru yang profesional dituntut menguasai sejumlah kemampuan dan keterampilan, antara lain :
1.      Kemampuan menguasai bahan ajar
2.      Kemampuan dalam mengelola kelas
3.      Kemampuan dalam menggunakan metode, media dan sumber belajar
4.      Kemampuan untuk melakukan penilaian baik proses maupun hasil
Selanjutnya UNESCO dalam Soedijarto (2004 : 10-18) mencanangkan empat pilar belajar dalam pembelajaran (termasuk model Problem Based Learning) :
1.      Learning to Know ( penguasaan ways of knowing or mode of inquire)
2.      Learning to do ( controlling, monitoring, maintening, designing, organizing)
3.      Learning to live together
4.      Learning to be [3]
Berdasarkan uraian analisis permasalahan diatas, pendekatan model Problem Based Learning apabila diterapkan di kelas akan dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah HAM dalam mata pelajaran PKn.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Penelititan Tindakan Kelas ini adalah meningkatkan kemampuan memecahkan masalah HAM dalam mata pelajaran PKn khususnya kelas X Ak pada SMKN 3 Jakarta, sehingga pembelajaran PKn menjadi lebih menyenangkan dan menimbulkan kreatifitas.
E. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Secara teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Memperbaiki proses belajar mengajar dalam pelajaran PKn di Sekolah Menengah Kejuruan.
2. Mengembangkan kualitas guru dalam mengajarkan pedidikan kewarganegaraan di Sekolah Menengah Kejuruan.
3. Memberikan alterntif kegiatan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
4. Menciptakan rasa senang belajar Pendidikan Kewarganegaraan selama pelajaran berlangsung dengan adanya “The Involvement of Participaton melalui Problem Based Learning.”
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A.   KAJIAN TEORI
1. Hakekat Pembelajaran PKn
a. Pengertian belajar
Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang melalui penguatan ( reinforcement), sehingga terjadi perubahan yang bersifat permanen dan persisten pada dirinya sebagai hasil pengalaman (Learning is a change of behaviour as a result of experience), demikian pendapat John Dewey, salah seorang ahli pendidikan Amerika Serikat dari aliran Behavioural Approach.
Kelas PKn sebagai laboratorium demokrasi. Melalui PKn, pemahaman sikap dan perilaku demokratis dikembangkan bukan semata-mata melalui ‘mengajar demokrasi” (teaching democracy), tetapi melalui model pembelajaran yang secara langsung menerapkan cara hidup secara demokrasi (doing democracy).
B. KERANGKA BERPIKIR
1. Meningkatkan hasil belajar PKn melalui model Problem Based Learning
Hasil belajar adalah segala kemampuan yang dapat dicapai siswa melalui proses belajar yang berupa pemahaman dan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi siswa dalam kehidupannya sehari-hari serta sikap dan cara berpikir kritis dan kreatif dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas, bertanggung jawab bagi diri sendir, masyarakat, bangsa dan negara serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Hasil belajar PKn adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajara PKn berupa seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar yang berguna bagi siswa untuk kehidupan sosialnya baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang yang meliputi: keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, keragaman keyakinan (agama dan golongan) serta keragaman tingkat kemampuan intelektual dan emosional. Hasil belajar didapat baik dari hasil tes (formatif, subsumatif dan sumatif), unjuk kerja (performance), penugasan (Proyek), hasil kerja (produk), portofolio, sikap serta penilaian diri.
2. Pendekatan dan penerapan model Problem Based Learning dalam mata pelajaran PKn
Pembelajaran model Problem Based Learning berlangung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, menemukan dan mendiskusikan masalah serta mencari pemecahan masalah, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Siswa megerti apa makna belajar, apa manfaatya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Siswa terbiasa memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang bergua bagi dirinya dan bergumul dengan ide-ide.
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Dengan demikian dapat diduga bahwa:
1.      Pembelajaran dengan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PKn siswa kelas X Ak SMKN 3 Jakarta
2.      Pedekatan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran efektif, aktif dan kreatif.
BAB III
Pelaksanaan Penelitian
A. Perencanan Penelitian
1. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Class Action Research) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan bersama sama untuk peneliti dan decision maker tentang variable yang dimanipulasikan dan dapat digunakan untuk melakukan perbaikan.
Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain : catatan guru, catatan siswa, rekaman tape recorder, wawancara, angket dan berbagai dokumen yang terkait dengan siswa.
2. Tempat
            Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Jakarta pada siswa kelas I AK, dengan jumlah siswa 37 orang, yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 34 orang perempuan. Penelitian dilaksanakan pada saat mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan berlangsung dengan pokok bahasan “Peran Serta dalam Penghormatan dan Penegakan HAM”.
3. Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan selama 4 (empat) bulan dimulai pada pertengahan bulan Agustus sampai dengan pertengahan bulan Desember 2007.
4. Prosedur Penelitian
Siklus I
A. Perencanaan
  • Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah.
  • Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar.
  • Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
  • Memilih bahan pelajaran yang sesuai
  • Menentukan scenario pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan pembelajaran berbasis masalah. (PBL).
  • Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat Bantu yang dibutuhkan.
  • Menyusun lembar kerja siswa
  • Mengembangkan format evaluasi
  • Mengembangkan format observasi pembelajaran.
B. Tindakan
  • Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran.
  • Siswa membaca materi yang terdapat pada buku sumber.
  • Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang terdapat pada buku sumber.
  • Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS).
C. Pengamatan
  • Melakukan observasi dengan memakai format observasi yang sudah disiapkan yaitu dengan alat perekam, catatan anekdot untuk mengumpulkan data.
  • Menlai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja siswa (LKS).
  • D. Refleksi
  • Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasai mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
  • Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evalusi tentang scenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
       Siklus II
  • A. Perencanaan
  • Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi dan penetapan alternative pemecahan masalah.
  • Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
  • Pengembangan program tindakan II.
B. Tindakan
Pelaksanaan program tindakan II yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus I, sesuai dengan alternative pemecahan maslah yang sudah ditentukan, antara lain melalui:
1.      Guru melakukan appersepsi
2.      Siswa yang diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
3.      Siswa mengamati gambar-gambar / foto-foto yang sesuai dengan materi.
4.      Siswa bertanya jawab tentang gambar / foto.
5.      Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa.
C. Pengamatan (Observasi)
·         Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
·         Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.
D. Refleksi
·         Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data yang terkumpul.
·         Membahas hasil evaluasi tentang scenario pembelajaran pada siklus II.
·         Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus III
·         Evaluasi tindakan II
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
Pembelajaran PKn dikelas I SMK Negeri 3 Jakarta ini dilakukan dalam dua siklus.
Dengan model problem based learning guru hanya mengarahkan strategi yang efektif dan efisien yaitu belajar bagaimana cara belajar ( learning how to learn). Dalam metode learning how to learn guru hanya sebagai guide (pemberi arah/petunjuk) untuk membantu siswa jika menemukan kesulitan dalam mempelajari dan menyelesaikan masalah. Melalui metode learning how to learn siswa dapat mengeksplorasi dan mengkaji setiap persoalan, setiap kasus Hak Asasi Manusia yang meliputi:
1.      Hak untuk hidup (membahas tentang pro dan kontra pengguguran kandungan/aborsi)
2.      Hak wanita (Hak perempuan) membahas tentang pro dan kontra perkawinan dibawah tangan ( nikah syiri)
3.      Hak anak (membahas tentang peluang anak yang cacat untuk memperoleh pendidikan serta untuk memperoleh perlakuan bahwa setiap orang baik yang normal maupun yang cacat dilindungi oleh hukum
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV diatas, ada beberapa temuan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu:
1.      Skor rerata aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus pertama sampai siklus kedua. Pada siklus pertama keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat meningkat dari 70.33 % menjadi 85,55 % mengalami kenaikan sebesar 15,22 %
2.      Skor rerata aktivitas siswa yang kurang relevan dengan pembelajaran mengalami penurunan dari siklus pertama sampai siklus kedua. Pada siklus pertama rerata skor aktivitas siswa yang tidak relevan sebesar 21,26 %, sedangkan pada siklus kedua sebesar 9,25 % mengalami penurunan sebesar 12,01 %
 Berdasarkan temuan hasil penelitian ini dapat dismpulkan bahwa model Problem Based Learning  dapat meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah Hak Asasi Manusia dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa SMK Negeri 3 Jakarta.
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan diatas, dapat diasarankan agar:
1.      melalui pembelajaran model Problem Based Learning, gurur dapat dengan mudah merespon potensi atau modalitas siswa daoam setiap kelompok belajar, apakah tergolong kepada kelompok Visual, atau kelompok Auditorial atau kelompok Kinestetik. Dengan demikian seorang guru yang profesional dapat elbih efektif dapat melakuakn kegiatan proses belajar mengajar, serta dengan mudah dapat merespon perbedaan0perbedaan potensi yang dimiliki peserta didiknya

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, H. Rozali, dan Syamsir, 2002, Perkembangan Hak Asasi Manusia dan Keberadaan Peradilan Hak Asasi Manusia di Indonesia, Jakarta, PT. Ghalia Indonesia
Alfian, 1980, Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia, Jakarta, LP3ES
Anonim, 1993, Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 50 tahun 1993 tentang Kominsi Nasional Hak Asasi Manusia
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bina Aksara
Budimansyah, Dasim, 2002, Model Pembelajaran dan Penelian Portofolio, Bandung, PT. Genesindo
Budiardjo, Prof. Miriam, 1995, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta, Gramedia
Depdiknas, 2006, Standar Kompetensi Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan tahun 2006, Jakarta, Depdiknas
Baca Selengkapnya...

Wednesday, 29 August 2012

contoh Skripsi: PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BERBAH SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama dan kepercayaan. Fenomena tersebut, sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan integritas bangsa yang tinggi, hal mana bangsa Indonesia tidak hanya dapat membangun dirinya untuk menjadi suatu bangsa yang utuh, tetapi juga layak untuk memperoleh tempat sebagai bagian dari dunia internasional, yang dapat hidup berdampingan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Salah satu usaha yang mampu mencapai tujuan tersebut, adalah melalui pendidikan formal. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”(RI, 2003: 7).
Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah berlangsungnya pendidikan yang kurang bermakna bagi pembentukan wawasan kebangsaan siswa, yang berakibat merosotnya kualitas kepribadian dan kesadaran akan makna dari kehidupan. Jika hal itu diabaikan, maka menurunnya wawasan kebangsaan siswa pada masa mendatang merupakan suatu hal yang tidak dapat dibendung lagi oleh siapa pun.
Sebenarnya, menurunnya wawasan kebangsaan dikalangan siswa telah banyak dirasakan oleh masyarakat, maupun kalangan pendidikan itu sendiri. Berkaitan dengan kenyataan itu, pendidikan kewarganegaraan juga harus dapat menumbuhkan jiwa patriotik, mempertebal rasa cinta tanah air (nasionalisme), dan meningkatkan wawasan kebangsaan siswa. Widjaya yang dikutip oleh Masoer dkk. (2002: 97) menyatakan bahwa:
“Wawasan kebangsaan adalah cara pandang yang dilingkupi oleh rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan untuk mencapai cita-cita nasionalnya dan mengembangkan eksistensi kehidupannya atas dasar nilai-nilai luhur bangsa. Implementasi dan akualisasinya dari berbagai hal yang erat kaitannya dengan pemikiran yang menyangkut aspek kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hukum dan hankam, untuk membawa bangsa kearah kehidupan yang lebih maju dan lebih baik, sesuai dengan komitmen kebangsaan itulah yang disebut wawasan kebangsaan”
Menurut pendapat Fadjar (2005: 70) pendidikan dapat dikatakan sebagai “wahana utama untuk memelihara serta menumbuhkan semangat kebangsaan itu, sebab pranata dan institusi pendidikan pada hakekatnya merupakan kekuatan pembangkitan gerakan watak semangat kebangsaan”. Adanya pelaksanaan pengajaran pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat memberi andil bagi pembentukan wawasan kebangsaan, pendidikan kewarganegaraan dapat membentuk warga negara yang baik, yakni warga negara yang sanggup melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B.     Identifikasi Masalah
Pendidikan sebagai proses investasi sumber daya manusia dan moral social merupakan proses yang tidak mengenal akhir. Selama ini, bangsa Indonesia terus berupaya membenahi pendidikan nasional, yaitu pendidikan yang tumbuh dan berkembang di atas landasan kebudayaan nasional. Masyarakat, bangsa, dan negara yang kokoh dan kuat ikatan nasionalnya itu hanya mungkin terbentuk apabila terbangun dan dikembangkan atas dasar pendidikan pula. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, mewajibkan pendidikan kewarganegaraan diajarkan di setiap jenjang pendidikan, begitu juga di SMP Negeri 1 Berbah diajarkan pendidikan kewarganegaraan.
Pembentukan wawasan kebangsaan pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang sangat terkait baik yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal). Pada hakekatnya tidak ada faktor tunggal yang secara otomatis mempengaruhi pembentukan wawasan kebangsaan pada siswa. Faktor-faktor yang dimaksud secara lebih konkret misalnya: akitivitas siswa dalam membaca buku pendidikan kewarganegaraan, sarana prasarana, eksistensi guru sebagai mediator dalam proses pembelajaran, pelaksanaan pengajaran pendidikan kewarganegaraan dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pelaksanaan pengajaran pendidikan kewarganegaraan dalam upaya pembentukan wawasan kebangsaan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Berbah tahun pelajaran 2010/2011.

C.    Pembatasan Masalah
Suatu penelitian agar tidak terjadi kesalpahaman yang terlalu jauh haruslah ditentukan pembatasan masalah penelitian. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1.      Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian ini adalah pelaksanaan pengajaran pendidikan kewarganegaraan dalam upaya pembentukan wawasan kebangsaan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Berbah tahun pelajaran 2010/2011.
2.      Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru pendidikan kewarganegaraan kelas VIII SMP Negeri 1 Berbah tahun pelajaran 2010/2011.

D.    Perumusan Masalah
Untuk memperoleh hasil yang baik dari suatu pemecahan masalah, haruslah ada kejelasan dari masalah itu sendiri. Kejelasan yang dimaksud dapat diwujudkan yang dalam istilah ilmiyahnya disebut problematik. Masalah pokok yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1.      Bagaimana pelaksanaan pengajaran pendidikan kewarganegaraan dalam upaya pembentukan wawasan kebangsaan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Berbah tahun pelajaran 2010/2011?
2.      Bagaimana realitas wawasan kebangsaan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Berbah tahun pelajaran 2010/2011?
3.      Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi upaya-upaya dalam pembentukan wawasan kebangsaan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Berbah tahun pelajaran 2010/2011?

E.     Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pelaksanaan pengajaran pendidikan kewarganegaraan dalam upaya untuk pembentukan wawasan kebangsaan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Berbah tahun pelajaran 2010/2011.
2.      Untuk mengetahui realitas wawasan kebangsaan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Berbah tahun pelajaran 2010/2011.
3.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi upaya-upaya dalam pembentukan wawasan kebangsaan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Berbah tahun pelajaran 2010/2011.

F.     Manfaat atau Kegunaan Penelitian
1.      Manfaat atau Kegunaan Teoristis
a.       Menemukan gambaran yang kongkret tentang pelaksanaan pengajaran pendidikan kewarganegaraan dalam upaya untuk pembentukan wawasan kebangsaan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Berbah tahun pelajaran 2010/2011.
b.      Menemukan gambaran yang kongkret tentang realitas wawasan kebangsaan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Berbah tahun pelajaran 2010/2011.
c.       Menemukan gambaran yang konkret tentang faktor-faktor yang mempengaruhi upaya-upaya dalam pembentukan wawasan kebangsaan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Berbah tahun pelajaran 2010/2011.
2.      Manfaat atau Kegunaan Praktis
a.       Memberi masukan yang berguna kepada para guru pendidikan kewarganegaraan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pengajaran pendidikan kewarganegaraan, dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan di kalangan siswa.
b.      Memberi masukan penting kepada para pemimpin sekolah, guru pendidikan kewarganegaraan dan juga para siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan pengajaran pendidikan kewarganegaraan yang berwawasan masa depan.



Baca Selengkapnya...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
;