KARAKTERISTIK PRESTASI AKADEMIK
MAHASISWA AKTIVIS ORGANISASI INTRAKAMPUS DI FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Oleh:
Ardi Widayanto
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Motivasi mahasiswa aktivis mengikuti kegiatan organisasi
intrakampus di Fakultas Ilmu
Sosial dan
Ekonomi UNY; (2) Prestasi akademik mahasiswa aktivis sebelum dan selama mengikuti
kegiatan organisasi intrakampus di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY; (3) Karakteristik prestasi akademik mahasiswa aktivis organisasi
intrakampus di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
peneliti sendiri sebagai interviewer
dengan pedoman wawancara. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang
aktif dalam kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa yang
ada di FISE tahun kepengurusan 2011. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Teknik yang
digunakan dalam mengumpulkan data dengan wawancara semi-terstruktur dan dokumentasi. Teknik
pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah teknik cross-check. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis data induktif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Motivasi mahasiswa aktivis mengikuti kegiatan organisasi intrakampus adalah ingin menambah pengalaman dan ilmu dalam
berorganisasi, mengisi waktu luang, ingin menambah teman dan jaringan; (2) Prestasi akademik mahasiswa aktivis sebelum dan selama mengikuti
kegiatan organisasi sebagian besar mengalami peningkatan, dan sebagian kecil
yang mengalami penurunan prestasi. Peneliti mengidentifikasi ada dua hal
pengaruh kegiatan kemahasiswaan terhadap prestasi yaitu peningkatan prestasi
dan penurunan prestasi. Peningkatan prestasi akademik disebabkan oleh ilmu dan
pengalaman yang didapat selama berorganisasi serta faktor kegiatan kurikuler. Penurunan
prestasi akademik disebabkan mahasiswa belum bisa membagi waktu antara kuliah
dengan kegiatan organisasi dan adanya masalah pribadi yang dialami oleh mahasiswa
aktivis; (3) Karakteristik prestasi para mahasiswa aktivis menunjukkan bahwa mahasiswa
aktivis mempunyai prestasi yang baik, terbukti dari prestasi mereka diatas IPK
rata-rata Yudisium bulan Januari tahun 2012.
Kata kunci: Aktivis, Mahasiswa, Organisasi, Intrakampus, Prestasi, Akademik
I.
Pendahuluan
Berbagai kegiatan
ekstrakurikuler yang terdapat di FISE sebenarnya sangat diminati oleh mahasiswa
untuk menyalurkan kemampuan, bakat, minat mereka. Namun ketika kuliah dan organisasi sudah terpecah menjadi dua arah yang
berbeda, maka akan menimbulkan masalah bagi mahasiswa itu sendiri. Masalah
utama yang paling sering dihadapi oleh sebagian besar mahasiswa aktif dalam
organisasi (aktivis) adalah tidak dapat membagi waktu antara kuliah dengan
kegiatan organisasi. Mahasiswa yang tidak bisa membagi waktu secara baik salah
satu dari dua kegiatan tersebut sehingga mengalami kegagalan atau
dikesampingkan.
Tingkat keberhasilan yang
diperoleh mahasiswa selama mengikuti proses belajar mengajar atau kuliah sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan dilakukan selama periode
tertentu yang dapat diukur dengan menggunakan tes. Prestasi Belajar Mahasiswa
ditunjukkan dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Berdasarkan pra survey yang dilakukan terhadap
beberapa mahasiswa yang aktif di HIMA PKnH, terdapat beberapa
permasalahan sama yang
dihadapi oleh mahasiswa yang aktif dalam orgnanisasi. Diantaranya adalah sulitnya membagi waktu secara baik
antara kegiatan organisasi dengan kegiatan belajar.
Selain itu tidak sedikit mahasiswa yang nilai IPK menurun, sering terlambat masuk kuliah, kelelahan
ketika kuliah sedang berlangsung (kadang tertidur saat
perkuliahan), jarang mengumpulkan tugas tepat waktu, dan lain-lain.
Mahasiswa aktivis di FISE
mempunyai karakteristik prestasi yang beragam. Namun sejauh ini,
kenyataan menunjukan bahwa tidak jarang ditemukan adanya sebagian mahasiswa
yang lambat dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, malas mengikuti
perkuliahan dengan alasan karena
kesibukannya mengikuti
kegiatan-kegiatan
kemahasiswaan yang tengah
digelutinya. Tidak jarang juga mahasiswa terjebak dalam rutinitas pada kegiatan kemahasiswaan, dan
merasa sangat nyaman sehingga lebih
memprioritaskan untuk aktif pada kegiatan tersebut. Dari uraian di atas, maka
penulis mengangkat satu judul penelitian yaitu: “Karakteristik Prestasi
Akademik Mahasiswa Aktivis Organisasi Intrakampus di Fakultas Ilmu Sosial dan
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta”.
Tujuan penelitian penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui motivasi mahasiswa aktivis
mengikuti kegiatan organisasi intrakampus di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY. Mengetahui prestasi akademik mahasiswa aktivis sebelum dan selama mengikuti kegiatan organisasi intrakampus di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY. Mengetahui karakteristik prestasi akademik
mahasiswa aktivis organisasi intrakampus di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi
UNY.
II.
Kajian Pustaka
1.
Konsep Prestasi Akademik
a.
Pengertian Prestasi
Prestasi
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara
individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa
suatu usaha baik berupa pengetahuan
maupun berupa keterampilan (Qohar,2000). Prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai oleh seorang pelajar/siswa yang mencakup aspek
ranah kognitif, afektif dan
psikomotor. Prestasi ditunjukkan dengan nilai yang diberikan dosen setelah melalui kegiatan belajar selama periode tertentu.
b.
Pengertian
Prestasi Akademik
Prestasi
akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun
kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan
proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil
proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan
keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan
menggunakan tes yang berstandar (Sobur,2006).
c.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Akademik
Menurut
Soemanto (2006: 17) menyatakan faktor yang mempengaruhi prestasi dan tingkah
laku individu adalah:
a)
Konsep
diri
b)
Locus of Control
c)
Kecemasan
yang Dialami
d)
Motivasi
Hasil Belajar
d.
Penilaian
Prestasi Akademik
Adapun penghitungan hasil belajar atau indeks prestasi
seperti dalam Peraturan Akademik Universitas Negeri
Yogyakarta, pasal 29 tentang Cara Penilaian dan Penentuan Nilai Akhir
(2006: 17) adalah sebagai berikut :
Tabel. 1 Cara Penilaian dan Penentuan Nilai Akhir
Standar Nilai
|
Nilai
|
||
11
|
101
|
Huruf
|
Angka/bobot
|
8,6 – 10
|
86 – 100
|
A
|
4,00
|
8,0 – 8,5
|
80 – 85
|
A-
|
3,67
|
7,5 – 7,9
|
75 – 79
|
B+
|
3,33
|
7,1 – 7,4
|
71 – 74
|
B
|
3,00
|
6,6 – 7,0
|
66 – 70
|
B-
|
2,67
|
6,1 – 6,5
|
61 – 65
|
C
|
2,33
|
5,6 – 6,0
|
56 – 60
|
C+
|
2,00
|
0,0 – 5,5
|
0 – 55
|
D
|
1,00
|
Sumber: Peraturan Akademik
Universitas Negeri Yogyakarta (2006:18)
Adapun arti
notasi huruf adalah sebagai berikut:
A
|
= sangat baik sekali
|
B-
|
= agak baik
|
A-
|
= baik sekali
|
C+
|
= lebih dari cukup
|
B+
|
= lebih dari baik
|
C
|
= cukup
|
B
|
= baik
|
D
|
= kurang
|
2.
Konsep
Mahasiswa Aktivis
a.
Pengertian
Mahasiswa
Mahasiswa
adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada suatu perguruan tinggi
(Paryati Sudarman, 2004:32). Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999
tentang Pendidikan Tinggi, disebutkan bahwa untuk menjadi mahasiswa harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1)
Memiliki Surat Tanda Belajar
pendidikan tingkat menengah
2)
Memiliki kemampuan yang disyaratkan
oleh perguruan tinggi yang bersangkutan
b.
Mahasiswa
Aktivis
Aktivis adalah orang (terutama anggota organisasi politik, sosial, buruh,
petani, pemuda, mahasiswa, wanita) yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan
sesuatu atau berbagai kegiatan organisasinya (Departemen Pendidikan
Nasional, 2008:31). Mahasiswa aktivis adalah mahasiswa yang aktif dalam kegiatan
kemahasiswaan yang ada di universitasnya. Aktivis merupakan segelintir orang
dari sekian banyaknya mahasiswa yang menduduki perguruan tinggi atau sering
disebut juga dengan kampus (Ana Rosdiana, 2010: 3). Aktivis hanya menjadi minoritas
dalam komposisi mahasiswa dikampus, karena cenderung sebagian besar mahasiswa
saat ini adalah berkutat dalam ruang kelas, perpustakaan, kantin, dan kos yang
mengejar nilai tinggi.
3.
Konsep
Organisasi Kemahasiswaan
a.
Pengertian
Organisasi
Organisasi
berasal dari bahasa latin organum
yang berarti alat atau badan. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 803) organisasi adalah kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai
tujuan bersama. Pada dasarnya ada 3 ciri khusus dari
suatu organisasi, yaitu: adanya kelompok manusia, kerjasama yang harmonis, dan
kerjasama tersebut berdasar atas hak, kewajiban serta tanggung jawab
masing-masing rang untuk mencapai tujuan (Djati Julitriarsa, 1998: 41).
b.
Organisasi Mahasiswa Intrakampus
Organisasi
mahasiswa intrakampus adalah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi
di lingkungan perguruan
tinggi dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari pengelola
perguruan tinggi. Para aktivis organisasi mahasiswa intrakampus pada
umumnya juga berasal dari kader-kader organisasi ekstrakampus ataupun
aktivis-aktivis independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau
kelompok kegiatan lainnya. Saat pemilu mahasiswa untuk memilih pemimpin senat
mahasiswa, pertarungan antar organisasi ekstrakampus sangat terasa. Menurut
Silvia Sukirman (2004:72-73), organisasi kemahasiswaan intra-universiter (intrakampus) adalah organisasi kemahasiswan yang
berkedudukan di dalam perguruan tinggi yang bersangkutan.
III.
Metode
Penelitian
- Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif. penelitian ini bertujuan untuk memecahkan
masalah-masalah aktual yang dihadapi sekarang dan untuk mengumpulkan data dan
informasi untuk disusun, dijelaskan, dan dianalisis.
Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan dengan metode kualitatif. Metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Sehubungan dengan hal diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan
karakteristik prestasi akademik mahasiswa aktivis organisasi intrakampus di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
- Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitianp ini dilakukan di BEM FISE dan HIMA Jurusan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Sedangkan waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2011.
- Penentuan Subyek Penelitian
Subjek penelitian dalam
penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan sampel secara sengaja oleh
peneliti berdasarkan tujuan dan kriteria atau pertimbangan tertentu (Sanafiah
Faisal, 2000:67). Adapun
kriteria atau dasar pertimbangan yang digunakan oleh peneliti adalah:
1) Mahasiswa
aktivis yang jabatan dalam struktur organisasinya sebagai pengurus harian,
seperti ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara.
2) Mahasiswa aktivis dalam kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa FISE dan
Himpunan Mahasiswa yang ada di FISE tahun kepengurusan 2011.
- Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data
dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1.
Wawancara
Adapun dalam
penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara
semi-terstruktur. Dalam pelaksanaan peneliti tidak terpaku pada pedoman
wawancara, sehingga peneliti lebih leluasa dalam menggali informasi secara
lebih terbuka dari informan. Adapun kriteria atau dasar
pertimbangan yang digunakan oleh peneliti adalah:
1) Mahasiswa
aktivis yang jabatan dalam struktur organisasinya sebagai pengurus harian,
seperti ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara.
2) Mahasiswa aktivis dalam kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa FISE dan
Himpunan Mahasiswa yang ada di FISE tahun kepengurusan 2011.
2.
Dokumentasi
Dokumentasi yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Kartu Hasil Studi (KHS) semester mahasiswa aktivis sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan
organisasi..
- Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam penelitian ini maka akan dilakukan cross check data. Teknik cross check digunakan karena dalam
penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data ganda pada objek penelitian
yaitu teknik wawancara dan dokumentasi.
- Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis data induktif. Adapun langkah-langkah yang
ditempuh dalam analisis data antara lain sebagai berikut :
- Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak
perlu.
- Penyajian Data
Data yang disajikan dapat berupa uraian singkat, bagan, hubugan antar
kategori, flow chart dan sejenisnya. Adapun dalam penelitian ini data disajikan
dalam bentuk teks diskriptif atau naratif yang berisikan data-data terkait
masalah penelitian, untuk selanjutnya dianalisis demi kepentingan pengambilan
kesimpulan.
- Pengambilan Kesimpulan
Pengambilan kesimpulan merupakan proses penarikan kesimpulan dengan
menggunakan metode induktif yang berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus
untuk memperoleh kesimpulan umum yang efektif. Kesimpulan tersebut kemudian
diverivikasikan dengan pedoman pada hasil reduksi data ataupun penyajian data,
sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari permasalahan penelitian.
IV.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Deskripsi Tempat
Penelitian
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi
(FISE) adalah salah satu dari 6 fakulas yang ada di Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY). FISE merupakan pengembangan dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
UNY. FIS merupakan pengembangan dari Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (FPIPS)
Dengan perubahan nama tersebut, FIS berwenang
menyelenggarakan program studi bidang keguruan dan nonkeguruan. Upaya perubahan
dan pengembangan terus dilakukan untuk memenuhi tuntutan masyarakat. Oleh
karena itu, diusulkanlah perubahan nama FIS menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ekonomi (FISE). Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 12
tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No 274/0/1999 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Yogyakarta,
FIS berubah menjadi FISE (website UNY di akses
tanggal 10 Januari 2012, pukul 19.20).
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Perolehan data hasil
penelitian dilakukan dengan cara wawancara kepada subjek penelitian. Peneliti melakukan
wawancara kepada 12 aktivis yang masih aktif pada masa periode pengurusan tahun
2011 ini. Pemilihan obyek penelitian dilakukan secara acak oleh peneliti.
Tiap-tiap HIMA jurusan dan BEM diwakili sekitar 1-2 aktivis sebagai obyek
penelitian. Dari 12 aktivis tersebut sebagian merupakan pengurus inti, yaitu
ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara.
1.
Motivasi Mahasiswa
Aktivis Mengikuti Kegiatan Organisasi Intrakampus
Mahasiswa yang ikut bergabung dalam kegiatan kemahasiswaan tidak terlepas
dari motivasi yang mereka ingin capai dengan mengikuti kegiatan ini.
berdasarkan hasil wawancara kebanyakan mahasiswa yang ingin mengikuti kegiatan
kemahasiswan karena motivasi ingin mendapatkan pengalaman, berorganisasi dan
dan mengisi waktu luang.
Selain mendapatkan pengalaman dan mengisi waktu luang, motivasi lain yang
menjadi alasan seorang mahasiswa mengikuti kegiatan kemahasiswaan adalah ingin
memperluas jaringan atau menambah teman. Selain itu, bisa lebih dekat dengan kegiatan
birokrasi dan memberikan yang terbaik dan mengabdi untuk organisasi. Menambah
teman dan jaringan juga salah satu motivasi mahasiswa aktivis mengikuti
organisasi. Maka tidak heran jika teman dan luasnya jaringan dapat membantu
mereka para aktivis untuk mendapatkan posisi penting di susunan organisasi.
2.
Prestasi Akademik
Mahasiswa Aktivis Sebelum dan Selama Aktif dalam Kegiatan Organisasi
Intrakampus
Keberhasilan
Prestasi Belajar Mahasiswa yang ditandai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
umumnya didapat melalui suatu proses kuliah selama periode tertentu dan diukur
dengan adanya tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, ujian tengah semester,
ujian akhir semester, keaktifan, dan partisipasi dalam kuliah. Dari 12 aktivis yang
diwawancarai, ada 7 aktivis yang prestasi sebelum dan sesudah mengikuti
kegiatan kemahasiswaan mengalami kenaikan. Lima (5) aktivis lagi mengalami
penurunan prestasi akademik setelah mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Berikut
hasil IPK mahasiswa aktivis sebelum dan sesudah mengikuti organisasi
kemahasiswaan:
Tabel 3. Hasil IPK
Mahasiswa Aktivis Sebelum dan Sesudah Mengikuti Organisasi.
No
|
Nama
|
IPK sebelum organisasi
|
IPK sesudah mengikuti organisasi
|
Keterangan
|
1
|
Agus
|
3,27
|
3,51
|
Naik
|
2
|
Irma
|
3,58
|
3,64
|
Naik
|
3
|
Nimas
|
3,39
|
3,51
|
Naik
|
4
|
Nungky
|
3,40
|
3,65
|
Naik
|
5
|
Diwananda
|
3,50
|
3,67
|
Naik
|
6
|
M. Fatkhul
|
3,18
|
3,28
|
Naik
|
7
|
Wahyu
|
3,60
|
3,69
|
Naik
|
8
|
Febri
|
3,70
|
3,62
|
Turun
|
9
|
Aprinita
|
3,71
|
3,54
|
Turun
|
10
|
Reipita
|
3,49
|
3,28
|
Turun
|
11
|
Heri
|
*
|
*
|
Turun
|
12
|
Esty
|
*
|
*
|
Turun
|
* tidak bersedia menyampaikan IPK
Dari 12 informan di atas hanya Heri dan Esty yang tidak menyampaikan
IPKnya. Walaupun begitu mereka berdua mengungkapkan bahwa IPKnya masih diatas
3,00 tetapi mengalami penurunan setelah mengikuti kegiatan kemahasiswaan.
Seperti yang diungkapkan dengan Heri
Sudarmanto yang merupakan ketua BEM FISE yang berasal dari jurusan Administrasi
Negara, dia mengungkapkan bahwa prestasi akademik sebelum dan selama
aktif dalam kegiatan organisasi mengalami penurunan. Dia mengungkapkan selama
berorganisasi merasa nyaman ketika juga berada dalam kuliah, terbukti dengan
IPK yang mencapai 3,xx setiap semesternya.
3.
Karakteristik Prestasi
Akademik Mahasiswa Aktivis Organisasi Intrakampus
Prestasi akademik mahasiswa aktivis di FISE menunjukakn presatasi yang
baik. Terbukti dari IPK mahasiswa aktivis lebih dari 3,00. Walaupun IPK mereka
diatas 3,00 bukan berarti prestasi mereka menjadi baik selama mengikuti
kegiatan kemahasiswaan. Kegiatan kemahasiswaan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa aktivis.
Hasil penelitian menunjukkan IPK rata-rata 10 informan yang menyampaikan
IPK jika dirata-rata sebesar 3,54. Indeks Prestasi Kumulatif 3,54 menurut
kriteria kelulusan di Universitas negeri Yogyakarta mendapatkan predikat
‘’Dengan Pujian’’.(lihat Tabel 2. Mengenai Predikat Kelulusan
Mahasiswa Jenjang Diploma, S1, S2, dan S3 UNY)
Peneliti menggunakan Indeks Prestasi Komulatif rata-rata Yudisium bulan
Januari tahun 2012 sebagai dasar prestasi akademik para mahasiswa aktivis di
FISE karena pada peneliti menyelesaikan penelitian pada bulan Desember 2011.
Selain itu, bulan Januari kepengurusan HIMA dan BEM tahun 2011 sudah berakhir
dan diganti dengan mahasiswa aktivis kepengurusan tahun 2012. Untuk Indeks
Prestasi Komulatif rata-rata Yudisium bulan Januari tahun 2012 yaitu 3,24.
C. Pembahasan Hasil
Penelitian
1.
Motivasi Mahasiswa
Aktivis Mengikuti Kegiatan Organisasi Intrakampus
Mahasiswa yang ikut bergabung dalam kegiatan kemahasiswaan tidak terlepas
dari motivasi yang mereka ingin capai dengan mengikuti kegiatan ini.
berdasarkan hasil wawancara kebanyakan mahasiswa yang ingin mengikuti kegiatan
kemahasiswan karena motivasi ingin mendapatkan pengalaman, berorganisasi dan
dan mengisi waktu luang. Selain mendapatkan pengalaman dan mengisi waktu luang,
motivasi lain yang menjadi alasan seorang mahasiswa mengikuti kegiatan
kemahasiswaan adalah ingin memperluas jaringan atau menambah teman.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan
menjadi bebarapa pokok mengenai motivasi mahasiswa aktivis mengikuti kegiatan
organisasi adalah:
a) Ingin pengalaman dan ilmu dalam berorganisasi
b) Mengisi waktu luang
c) Ingin menambah teman dan jaringan
d) Ingin emperdalam kemampuan berorganisasi.
2.
Prestasi Akademik
Mahasiswa Aktivis Sebelum dan Selama Aktif dalam Kegiatan Organisasi
Intrakampus
Dari tabel pada hasil penelitian (lihat Tabel
2. Hasil IPK Mahasiswa Aktivis Sebelum dan Sesudah Mengikuti Organisasi)
menunjukan bahwa prestasi akademik mahasiswa aktivis di FISE mempunyai prestasi
yang baik walaupun disibukkan oleh kegiatan organisasi. Akan tetapi tidak semua
mahasiswa aktivis yang mengalami kenaikan dan penuruan prestasi akademik
diakibatkan karena faktor ikut dalam kegiatan kemahasiswaan. Peneliti
mengidentifikasi ada 2 (dua) hal
pengaruh kegiatan kemahasiswan terhadap prestasi yaitu peningkatan prestasi dan
penurunan prestasi.
a.
Penurunan
Prestasi
Prestasi yang turun ini
adalah prestasi atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebelum dan sesudah
mengikuti kegiatan kemahasiswaan mengalami penurunan. Dari 12 aktivis yang
menjadi subyek wawancara terdapat 5 mahasiswa yang mengalami penurunan prestasi
(IPK). Prestasi yang turun akibat mengkuti kegiatan kemahasiswaan dikampus yang
biasanya disebabkan karena ketidakmampuan membagi waktu antara kuliah dan
kegiatan organisasi. Masalah ini yang sering dihadapi adalah
tidak dapat membagi waktu antara kuliah dan organisasi, di mana mahasiswa tidak
dapat membagi waktu secara adil baik untuk kuliah maupun organisasi.
Selain turunnya prestasi akademik disebabkan
karena kesibukkan mengikuti kegiatan kemahasiswaan, ternyata ada mahasiswa yang
mengungkapkan bahwa turunnya prestasi akademiknya bukan karena pengaruh
kegiatan kemahasiswaan. Turunnya prestasi juga disebabkan karena semakin sulitnya
mata kuliah dan ada permasalahan pribadi bukan karena mengikuti organisasi.
b.
Peningkatan
Prestasi
Keaktifan mahasiswa di
kegiatan kemahasiswaan tidak selalu identik dengan nilai IPK yang turun, akan
tetapi ada juga sebagian mahasiswa aktivis yang mempunyai prestai yang baik dan
meningkat setelah mengikuti kegiatan organisasi di kampus. Maksud prestasi yang
naik ini adalah prestasi atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebelum dan
sesudah mengikuti kegiatan kemahasiswaan mengalami kenaikan. Dari 12 aktivis
yang menjadi subyek wawancara terdapat 7 mahasiswa yang mengalami kenaikan
prestasi (IPK).
Prestasi yang naik ini
disebabkan karena mahasiswa merasa selama mengikuti kegiatan kemahasiswaan
mendapatkan pengalaman-pengalaman dan ilmu-ilmu dari teman-teman sesama aktivis
sehingga mempunyai pemikiran yang matang, dewasa dan kritis sehingga bisa
membantu dalam kegiatan perkualiahan. Mahasiswa merasa selama mengikuti kegiatan
kemahasiswaan mendapatkan pengalaman-pengalaman dan ilmu-ilmu dari teman-teman
sesama aktivis sehingga mempunyai pemikiran yang matang, dewasa dan kritis
sehingga bisa membantu dalam kegiatan perkualiah.
3.
Karakteristik Prestasi
Akademik Mahasiswa Aktivis Organisasi Intrakampus
Tingkat keberhasilan yang diperoleh mahasiswa selama
mengikuti proses belajar mengajar atau kuliah sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dan dilakukan selama periode tertentu yang dapat diukur
dengan menggunakan tes. Prestasi Belajar Mahasiswa ditunjukkan dalam Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK). Keberhasilan Prestasi Belajar Mahasiswa yang ditandai dengan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) umumnya didapat melalui suatu proses kuliah selama
periode tertentu dan diukur dengan adanya tugas-tugas yang diberikan oleh
dosen, ujian tengah semester, ujian akhir semester, keaktifan, dan partisipasi
dalam kuliah.
Dari hasil penelitian, IPK rata-rata 10 informan yang menyampaikan IPK
jika dirata-rata sebesar 3,54. Sedangkan IPK rata-rata Yudisium bulan Januari
tahun 2012 yaitu 3,24. Sehingga dapat disimpulkan karakteristik prestasi para
mahasiswa aktivis menunjukkan bahwa aktivis di FISE mempunyai prestasi yang
baik. Hal ini terbukti dari prestasi mereka diatas IPK rata-rata Yudisium bulan
Januari tahun 2012.
V.
Penutup
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Motivasi mahasiswa aktivis mengikuti kegiatan organisasi adalah ingin menambah
pengalaman dan ilmu dalam berorganisasi, mengisi waktu luang, ingin menambah
teman dan jaringan, serta ingin memperdalam kemampuan berorganisasi.
2. Peneliti
mengidentifikasi ada 2 (dua) hal
pengaruh kegiatan kemahasiswan terhadap prestasi yaitu peningkatan prestasi dan
penurunan prestasi. Mahasiswa yang
IPKnya mengalami peningkatan selama mengikuti kegiatan kemahasiswaan
mengungkapkan bahwa naiknya IPK disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1) Mengikuti
kegiatan kemahasiswaan, karena
a) Mahasiswa aktivis
merasa selama mengikuti kegiatan kemahasiswaan mendapatkan
pengalaman-pengalaman dan ilmu-ilmu dari teman-teman sesama aktivis.
b) Mahasiswa aktivis
mempunyai pemikiran yang matang, dewasa dan kritis sehingga bisa membantu dalam
kegiatan perkualiahan.
c) Dengan berorganisasi
dapat menemukan solusi dari kesulitan yang dialami selama perkuliahan.
2) Mata
kuliah yang mudah dipahami dan dosennya ‘murah’ dalam memberikan nilai.
Sedangkan mahasiswa yang IPKnya mengalami
penurunan selama mengikuti kegiatan kemahasiswaan mengungkapkan bahwa turunnya IPK disebabkan karena mahasiswa belum
bisa membagi waktu antara kuliah dengan kegiatan organisasi. Mereka cenderung
mengorbankan salah satu dari kegiatan tersebut, dan kebanyakan kegiatan
akademik yang selalu dikorbankan. Misal, sering ijin tidak mengikuti kuliah
demi karena ada agenda atau acara di organisasinya. Selain itu karena adanya
masalah intern atau masalah pribadi yang dialami oleh aktivis, sehingga
mempengaruhi turunnya prestasi.
3. Dari hasil penelitian,
IPK rata-rata 10 informan yang menyampaikan IPK jika dirata-rata sebesar 3,54.
Sedangkan IPK rata-rata Yudisium bulan Januari tahun 2012 yaitu 3,24. Sehingga
dapat disimpulkan karakteristik prestasi para mahasiswa aktivis menunjukkan
bahwa aktivis di FISE mempunyai prestasi yang baik. Hal ini terbukti dari
prestasi mereka diatas IPK rata-rata Yudisium bulan Januari tahun 2012.
B.
Saran
1. Bagi Mahasiswa, agar bisa aktif dalam organisasi dan dalam kuliah yang
dilakukan seimbang dalam melakukan aktivitas keduanya. Aktif dalam organisasi
yaitu dengan terlibat dalam dinamika dan stuktur organisasi serta mengikuti
kegiatan atau acara yang diselenggarakan organisasi. Di sisi lain mahasiswa
juga tidak boleh melupakan kegiatan dalam ruang perkuliahan yang harus
dipersiapkan dengan baik yaitu dengan cara melakukan persiapan sebelum kuliah,
baik materi atau persiapan secara fisik, mengerjakan tugas yang diberikan
dosen, dan melakukan evaluasi setelah kuliah selesai. Keseimbangan mahasiswa
dalam menjalankan kedua aktivitas di atas, bisa menjadi hal baik yang akan
mempengaruhi prestasi yang akan diraih.
2. Bagi Universitas, agar memberikan dukungan penuh terhadap aktivitas yang
dilakukan mahasiswa dalam upaya pengembangan kegiatan ekstrakurikuler dan juga
dalam upaya meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan.
Daftar
Pustaka
Ana
Rosdiana. (2010). Merah: Sebuah Langkah
Menuju Perbaikan untuk Menuju Kejayaan. Yogyakarta: Edisi Khusus Pelantikan
Ormawa. Hlm.3
Bagus
Takwin. (2008). Menjadi Mahasiswa.
Diakses dari http://bagustakwin.multiply.com/journal/item/18/Menjadi_Mahasiswa pada tanggal 2 Mei 2011, Jam 19.30 WIB.
Chaplin, James P. (2002). Kamus
Lengkap Psikologi (Penerjemah: Kartini Kartono). Jakarta: Rajawali Press.
Daisy Natalia Awandatu. (2007). Not Just an Ordinary Activist. Diakses
dari http://daisyawondatu.wordpress.com/2007/04/25/not-just-an-ordinary-activist/ pada tanggal 21
Juli 2011, Jam 20.30 WIB.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gulo W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta :
PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Julitriarsa,
Djati. (1998). Manajemen Umum (Sebuah
Pengantar). Yogyakarta: BPFE.
Kepmendikbud
RI. No. 155/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di
Perguruan Tinggi.
Lexy
J. Moleong. (2009). Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Maslow,
Abraham H. (1994). Motivasi dan
Kepribadian : Teori Dengan Pendekatan Hierarkhi Kebutuhan Manusia. Jakarta:
Pressindo.
Muhibbin
Syah. (2010). Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nana
Sudjana. (2006). Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution.
(2000). Berbagai Pendekatan
dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi.
Qohar.
(2000). Prestasi Belajar Akademik.
Diakses dari http://www.prestasi+akademik_/belajarnews/235/saq8/html pada tanggal 12 Juni 2011, Jam 17.00 WIB.
Sanafiah
Faisal. (2000). Penelitian Kualitatif
Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang: Y3A Malang.
_____________.
(2001). Format-Format Penelitian Sosial.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Setiawan.
(2000). Meraih Nilai Akademik Maksimal.
Diakses dari http://www.pend-tinggi.com/nilai098+akademik/html. Pada tanggal
2 Mei 2011, Jam 17.20 WIB.
Siswanto.
(2007). Pengantar
Manajemen. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sobur.
(2006). Psikologi Umum. Bandung:
Pustaka Setia.
Soemanto,
Wasty. (2006). Psikologi Pendidikan
Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudarman,
Paryati. (2004). Belajar Efektif Di
Perguruan Tinggi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. (1993). Manjemen
Penelitian. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
_________________.
(2002). Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukirman,
Silvia. (2004). Tuntunan Belajar Di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Pelangi Cendikia.
Sumadi
Suryabrata. (2007). Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Sutarto.
(2006). Dasar-dasar Organisasi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tim penyusun. (2006). Peraturan Akademik Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: UNY.
Uchjana
Effendy. (1988).
Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Winkel,
W.S. (1989). Psikologi Statistika.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
No comments:
Post a Comment