Saturday, 30 June 2012

Ringkasan Skripsi: KARAKTERISTIK PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKTIVIS ORGANISASI INTRAKAMPUS DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

 KARAKTERISTIK PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKTIVIS ORGANISASI INTRAKAMPUS DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Oleh:
Ardi Widayanto
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Motivasi mahasiswa aktivis mengikuti kegiatan organisasi intrakampus di  Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY; (2) Prestasi akademik mahasiswa aktivis sebelum dan selama mengikuti kegiatan organisasi intrakampus di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY; (3) Karakteristik prestasi akademik mahasiswa aktivis organisasi intrakampus di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai interviewer dengan pedoman wawancara. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang aktif dalam kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa yang ada di FISE tahun kepengurusan 2011. Penentuan subjek penelitian  menggunakan teknik purposive sampling. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan wawancara semi-terstruktur dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah teknik cross-check. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data induktif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Motivasi mahasiswa aktivis mengikuti kegiatan organisasi intrakampus adalah ingin menambah pengalaman dan ilmu dalam berorganisasi, mengisi waktu luang, ingin menambah teman dan jaringan; (2) Prestasi akademik mahasiswa aktivis sebelum dan selama mengikuti kegiatan organisasi sebagian besar mengalami peningkatan, dan sebagian kecil yang mengalami penurunan prestasi. Peneliti mengidentifikasi ada dua hal pengaruh kegiatan kemahasiswaan terhadap prestasi yaitu peningkatan prestasi dan penurunan prestasi. Peningkatan prestasi akademik disebabkan oleh ilmu dan pengalaman yang didapat selama berorganisasi serta faktor kegiatan kurikuler. Penurunan prestasi akademik disebabkan mahasiswa belum bisa membagi waktu antara kuliah dengan kegiatan organisasi dan adanya masalah pribadi yang dialami oleh mahasiswa aktivis; (3) Karakteristik prestasi para mahasiswa aktivis menunjukkan bahwa mahasiswa aktivis mempunyai prestasi yang baik, terbukti dari prestasi mereka diatas IPK rata-rata Yudisium bulan Januari tahun 2012.

Kata kunci: Aktivis, Mahasiswa, Organisasi, Intrakampus, Prestasi, Akademik

I.            Pendahuluan
Berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di FISE sebenarnya sangat diminati oleh mahasiswa untuk menyalurkan kemampuan, bakat, minat mereka. Namun ketika kuliah dan organisasi sudah terpecah menjadi dua arah yang berbeda, maka akan menimbulkan masalah bagi mahasiswa itu sendiri. Masalah utama yang paling sering dihadapi oleh sebagian besar mahasiswa aktif dalam organisasi (aktivis) adalah tidak dapat membagi waktu antara kuliah dengan kegiatan organisasi. Mahasiswa yang tidak bisa membagi waktu secara baik salah satu dari dua kegiatan tersebut sehingga mengalami kegagalan atau dikesampingkan.
Tingkat keberhasilan yang diperoleh mahasiswa selama mengikuti proses belajar mengajar atau kuliah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan dilakukan selama periode tertentu yang dapat diukur dengan menggunakan tes. Prestasi Belajar Mahasiswa ditunjukkan dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Berdasarkan pra survey yang dilakukan terhadap beberapa mahasiswa yang aktif di HIMA PKnH, terdapat beberapa permasalahan sama yang dihadapi oleh mahasiswa yang aktif dalam orgnanisasi. Diantaranya adalah sulitnya membagi waktu secara baik antara kegiatan organisasi dengan kegiatan belajar. Selain itu tidak sedikit mahasiswa yang nilai IPK menurun, sering terlambat masuk kuliah, kelelahan ketika kuliah sedang berlangsung (kadang tertidur saat perkuliahan), jarang mengumpulkan tugas tepat waktu, dan lain-lain.
Mahasiswa aktivis di FISE mempunyai karakteristik prestasi yang beragam. Namun sejauh ini, kenyataan menunjukan bahwa tidak jarang ditemukan adanya sebagian mahasiswa yang lambat dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, malas mengikuti perkuliahan dengan alasan karena  kesibukannya mengikuti  kegiatan-kegiatan  kemahasiswaan  yang tengah digelutinya. Tidak jarang juga mahasiswa terjebak dalam  rutinitas pada kegiatan kemahasiswaan, dan merasa sangat nyaman  sehingga lebih memprioritaskan untuk aktif pada kegiatan tersebut. Dari uraian di atas, maka penulis mengangkat satu judul penelitian yaitu: “Karakteristik Prestasi Akademik Mahasiswa Aktivis Organisasi Intrakampus di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta”.  

Tujuan penelitian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi mahasiswa aktivis mengikuti kegiatan organisasi intrakampus di  Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY. Mengetahui prestasi akademik mahasiswa aktivis sebelum dan selama mengikuti kegiatan organisasi intrakampus di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY. Mengetahui karakteristik prestasi akademik mahasiswa aktivis organisasi intrakampus di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY.

II.            Kajian Pustaka
1.      Konsep Prestasi Akademik
a.      Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu  usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan (Qohar,2000).  Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seorang pelajar/siswa yang mencakup aspek ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Prestasi ditunjukkan dengan  nilai yang diberikan dosen setelah  melalui kegiatan belajar selama periode tertentu.
b.      Pengertian Prestasi Akademik
Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang berstandar (Sobur,2006).
c.       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik
         Menurut Soemanto (2006: 17) menyatakan faktor yang mempengaruhi prestasi dan tingkah laku individu adalah:
a)      Konsep diri
b)      Locus of Control
c)      Kecemasan yang Dialami
d)     Motivasi Hasil Belajar
d.      Penilaian Prestasi Akademik
Adapun penghitungan hasil belajar atau indeks prestasi seperti  dalam Peraturan Akademik Universitas Negeri Yogyakarta, pasal  29 tentang Cara Penilaian dan Penentuan Nilai Akhir (2006: 17) adalah sebagai berikut :
Tabel. 1 Cara Penilaian dan Penentuan Nilai Akhir
Standar Nilai
Nilai
11
101
Huruf
Angka/bobot
8,6 – 10
86 – 100
A
4,00
8,0 – 8,5
80 – 85
A-
3,67
7,5 – 7,9
75 – 79
B+
3,33
7,1 – 7,4
71 – 74
B
3,00
6,6 – 7,0
66 – 70
B-
2,67
6,1 – 6,5
61 – 65
C
2,33
5,6 – 6,0
56 – 60
C+
2,00
0,0 – 5,5
0 – 55
D
1,00
Sumber: Peraturan Akademik Universitas Negeri Yogyakarta (2006:18)
Adapun arti notasi huruf adalah sebagai berikut:
A
=  sangat baik sekali
B-
=  agak baik
A-
=  baik sekali
C+
=  lebih dari cukup
B+
=  lebih dari baik
C
=  cukup
B
=  baik
D
=  kurang

2.      Konsep Mahasiswa Aktivis
a.      Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada suatu perguruan tinggi (Paryati Sudarman, 2004:32). Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, disebutkan bahwa untuk menjadi mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1)      Memiliki Surat Tanda Belajar pendidikan tingkat menengah
2)      Memiliki kemampuan yang disyaratkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan
b.      Mahasiswa Aktivis
Aktivis adalah orang (terutama anggota organisasi politik, sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, wanita) yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan organisasinya (Departemen Pendidikan Nasional, 2008:31). Mahasiswa aktivis adalah mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan yang ada di universitasnya. Aktivis merupakan segelintir orang dari sekian banyaknya mahasiswa yang menduduki perguruan tinggi atau sering disebut juga dengan kampus (Ana Rosdiana, 2010: 3). Aktivis hanya menjadi minoritas dalam komposisi mahasiswa dikampus, karena cenderung sebagian besar mahasiswa saat ini adalah berkutat dalam ruang kelas, perpustakaan, kantin, dan kos yang mengejar nilai tinggi.

3.      Konsep Organisasi Kemahasiswaan
a.      Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa latin organum yang berarti alat atau badan. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 803) organisasi adalah kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Pada dasarnya ada 3 ciri khusus dari suatu organisasi, yaitu: adanya kelompok manusia, kerjasama yang harmonis, dan kerjasama tersebut berdasar atas hak, kewajiban serta tanggung jawab masing-masing rang untuk mencapai tujuan (Djati Julitriarsa, 1998: 41).

b.      Organisasi Mahasiswa Intrakampus
Organisasi mahasiswa intrakampus adalah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari pengelola perguruan tinggi. Para aktivis organisasi mahasiswa intrakampus pada umumnya juga berasal dari kader-kader organisasi ekstrakampus ataupun aktivis-aktivis independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau kelompok kegiatan lainnya. Saat pemilu mahasiswa untuk memilih pemimpin senat mahasiswa, pertarungan antar organisasi ekstrakampus sangat terasa. Menurut Silvia Sukirman (2004:72-73), organisasi kemahasiswaan intra-universiter (intrakampus) adalah organisasi kemahasiswan yang berkedudukan di dalam perguruan tinggi yang bersangkutan.
 III.            Metode Penelitian
  1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang dihadapi sekarang dan untuk mengumpulkan data dan informasi untuk disusun, dijelaskan, dan dianalisis.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan dengan metode kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sehubungan dengan hal diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan karakteristik prestasi akademik mahasiswa aktivis organisasi intrakampus di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

  1. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitianp ini dilakukan di BEM FISE dan HIMA Jurusan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Sedangkan  waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2011.
  1. Penentuan Subyek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan sampel secara sengaja oleh peneliti berdasarkan tujuan dan kriteria atau pertimbangan tertentu (Sanafiah Faisal, 2000:67).  Adapun kriteria atau dasar pertimbangan yang digunakan oleh peneliti adalah:
1)      Mahasiswa aktivis yang jabatan dalam struktur organisasinya sebagai pengurus harian, seperti ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara.
2)      Mahasiswa aktivis dalam kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa FISE dan Himpunan Mahasiswa yang ada di FISE tahun kepengurusan 2011.

  1. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1.      Wawancara
Adapun dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara semi-terstruktur. Dalam pelaksanaan peneliti tidak terpaku pada pedoman wawancara, sehingga peneliti lebih leluasa dalam menggali informasi secara lebih terbuka dari informan. Adapun kriteria atau dasar pertimbangan yang digunakan oleh peneliti adalah:
1)      Mahasiswa aktivis yang jabatan dalam struktur organisasinya sebagai pengurus harian, seperti ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara.  
2)      Mahasiswa aktivis dalam kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa FISE dan Himpunan Mahasiswa yang ada di FISE tahun kepengurusan 2011.
2.      Dokumentasi
Dokumentasi yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Kartu Hasil Studi (KHS) semester mahasiswa aktivis  sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan organisasi..
  1. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam penelitian ini maka akan dilakukan cross check  data. Teknik cross check digunakan karena dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data ganda pada objek penelitian yaitu teknik wawancara dan dokumentasi.
  1. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data induktif. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data antara lain sebagai berikut :
    1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu.
    1. Penyajian Data
Data yang disajikan dapat berupa uraian singkat, bagan, hubugan antar kategori, flow chart dan sejenisnya. Adapun dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk teks diskriptif atau naratif yang berisikan data-data terkait masalah penelitian, untuk selanjutnya dianalisis demi kepentingan pengambilan kesimpulan.
    1. Pengambilan Kesimpulan
Pengambilan kesimpulan merupakan proses penarikan kesimpulan dengan menggunakan metode induktif yang berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus untuk memperoleh kesimpulan umum yang efektif. Kesimpulan tersebut kemudian diverivikasikan dengan pedoman pada hasil reduksi data ataupun penyajian data, sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari permasalahan penelitian.

IV.            Hasil Penelitian dan Pembahasan
A.      Deskripsi Tempat Penelitian
 Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) adalah salah satu dari 6 fakulas yang ada di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). FISE merupakan pengembangan dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY. FIS merupakan pengembangan dari Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS)
Dengan perubahan nama tersebut, FIS berwenang menyelenggarakan program studi bidang keguruan dan nonkeguruan. Upaya perubahan dan pengembangan terus dilakukan untuk memenuhi tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, diusulkanlah perubahan nama FIS menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE). Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 12 tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 274/0/1999 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Yogyakarta, FIS berubah menjadi FISE (website UNY di akses tanggal 10 Januari 2012, pukul 19.20).
B.       Deskripsi Hasil Penelitian
Perolehan data hasil penelitian dilakukan dengan cara wawancara kepada subjek penelitian. Peneliti melakukan wawancara kepada 12 aktivis yang masih aktif pada masa periode pengurusan tahun 2011 ini. Pemilihan obyek penelitian dilakukan secara acak oleh peneliti. Tiap-tiap HIMA jurusan dan BEM diwakili sekitar 1-2 aktivis sebagai obyek penelitian. Dari 12 aktivis tersebut sebagian merupakan pengurus inti, yaitu ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara.
1.      Motivasi Mahasiswa Aktivis Mengikuti Kegiatan Organisasi Intrakampus
Mahasiswa yang ikut bergabung dalam kegiatan kemahasiswaan tidak terlepas dari motivasi yang mereka ingin capai dengan mengikuti kegiatan ini. berdasarkan hasil wawancara kebanyakan mahasiswa yang ingin mengikuti kegiatan kemahasiswan karena motivasi ingin mendapatkan pengalaman, berorganisasi dan dan mengisi waktu luang.
Selain mendapatkan pengalaman dan mengisi waktu luang, motivasi lain yang menjadi alasan seorang mahasiswa mengikuti kegiatan kemahasiswaan adalah ingin memperluas jaringan atau menambah teman. Selain itu, bisa lebih dekat dengan kegiatan birokrasi dan memberikan yang terbaik dan mengabdi untuk organisasi. Menambah teman dan jaringan juga salah satu motivasi mahasiswa aktivis mengikuti organisasi. Maka tidak heran jika teman dan luasnya jaringan dapat membantu mereka para aktivis untuk mendapatkan posisi penting di susunan organisasi.

2.      Prestasi Akademik Mahasiswa Aktivis Sebelum dan Selama Aktif dalam Kegiatan Organisasi Intrakampus
Keberhasilan Prestasi Belajar Mahasiswa yang ditandai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) umumnya didapat melalui suatu proses kuliah selama periode tertentu dan diukur dengan adanya tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, ujian tengah semester, ujian akhir semester, keaktifan, dan partisipasi dalam kuliah. Dari 12 aktivis yang diwawancarai, ada 7 aktivis yang prestasi sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan kemahasiswaan mengalami kenaikan. Lima (5) aktivis lagi mengalami penurunan prestasi akademik setelah mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Berikut hasil IPK mahasiswa aktivis sebelum dan sesudah mengikuti organisasi kemahasiswaan:

Tabel 3. Hasil IPK Mahasiswa Aktivis Sebelum dan Sesudah Mengikuti Organisasi.

No
Nama
IPK sebelum organisasi
IPK sesudah mengikuti organisasi
Keterangan
1
Agus
3,27
3,51
Naik
2
Irma
3,58
3,64
Naik
3
Nimas
3,39
3,51
Naik
4
Nungky
3,40
3,65
Naik
5
Diwananda
3,50
3,67
Naik
6
M. Fatkhul
3,18
3,28
Naik
7
Wahyu
3,60
3,69
Naik
8
Febri
3,70
3,62
Turun
9
Aprinita
3,71
3,54
Turun
10
Reipita
3,49
3,28
Turun
11
Heri
*
*
Turun
12
Esty
*
*
Turun
* tidak bersedia menyampaikan IPK
Dari 12 informan di atas hanya Heri dan Esty yang tidak menyampaikan IPKnya. Walaupun begitu mereka berdua mengungkapkan bahwa IPKnya masih diatas 3,00 tetapi mengalami penurunan setelah mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Seperti yang diungkapkan dengan Heri Sudarmanto yang merupakan ketua BEM FISE yang berasal dari jurusan Administrasi Negara, dia mengungkapkan bahwa prestasi akademik sebelum dan selama aktif dalam kegiatan organisasi mengalami penurunan. Dia mengungkapkan selama berorganisasi merasa nyaman ketika juga berada dalam kuliah, terbukti dengan IPK yang mencapai 3,xx setiap semesternya.
3.      Karakteristik Prestasi Akademik Mahasiswa Aktivis Organisasi Intrakampus
Prestasi akademik mahasiswa aktivis di FISE menunjukakn presatasi yang baik. Terbukti dari IPK mahasiswa aktivis lebih dari 3,00. Walaupun IPK mereka diatas 3,00 bukan berarti prestasi mereka menjadi baik selama mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Kegiatan kemahasiswaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa aktivis.
Hasil penelitian menunjukkan IPK rata-rata 10 informan yang menyampaikan IPK jika dirata-rata sebesar 3,54. Indeks Prestasi Kumulatif 3,54 menurut kriteria kelulusan di Universitas negeri Yogyakarta mendapatkan predikat ‘’Dengan Pujian’’.(lihat Tabel 2. Mengenai Predikat Kelulusan Mahasiswa Jenjang Diploma, S1, S2, dan S3 UNY)
Peneliti menggunakan Indeks Prestasi Komulatif rata-rata Yudisium bulan Januari tahun 2012 sebagai dasar prestasi akademik para mahasiswa aktivis di FISE karena pada peneliti menyelesaikan penelitian pada bulan Desember 2011. Selain itu, bulan Januari kepengurusan HIMA dan BEM tahun 2011 sudah berakhir dan diganti dengan mahasiswa aktivis kepengurusan tahun 2012. Untuk Indeks Prestasi Komulatif rata-rata Yudisium bulan Januari tahun 2012 yaitu 3,24.        
C.      Pembahasan Hasil Penelitian   
1.      Motivasi Mahasiswa Aktivis Mengikuti Kegiatan Organisasi Intrakampus
Mahasiswa yang ikut bergabung dalam kegiatan kemahasiswaan tidak terlepas dari motivasi yang mereka ingin capai dengan mengikuti kegiatan ini. berdasarkan hasil wawancara kebanyakan mahasiswa yang ingin mengikuti kegiatan kemahasiswan karena motivasi ingin mendapatkan pengalaman, berorganisasi dan dan mengisi waktu luang. Selain mendapatkan pengalaman dan mengisi waktu luang, motivasi lain yang menjadi alasan seorang mahasiswa mengikuti kegiatan kemahasiswaan adalah ingin memperluas jaringan atau menambah teman.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan menjadi bebarapa pokok mengenai motivasi mahasiswa aktivis mengikuti kegiatan organisasi adalah:
a)      Ingin pengalaman dan ilmu dalam berorganisasi
b)      Mengisi waktu luang
c)      Ingin menambah teman dan jaringan
d)     Ingin emperdalam kemampuan berorganisasi.

2.      Prestasi Akademik Mahasiswa Aktivis Sebelum dan Selama Aktif dalam Kegiatan Organisasi Intrakampus
Dari tabel pada hasil penelitian (lihat Tabel 2. Hasil IPK Mahasiswa Aktivis Sebelum dan Sesudah Mengikuti Organisasi) menunjukan bahwa prestasi akademik mahasiswa aktivis di FISE mempunyai prestasi yang baik walaupun disibukkan oleh kegiatan organisasi. Akan tetapi tidak semua mahasiswa aktivis yang mengalami kenaikan dan penuruan prestasi akademik diakibatkan karena faktor ikut dalam kegiatan kemahasiswaan. Peneliti mengidentifikasi ada  2 (dua) hal pengaruh kegiatan kemahasiswan terhadap prestasi yaitu peningkatan prestasi dan penurunan prestasi.
a.      Penurunan Prestasi
Prestasi yang turun ini adalah prestasi atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan kemahasiswaan mengalami penurunan. Dari 12 aktivis yang menjadi subyek wawancara terdapat 5 mahasiswa yang mengalami penurunan prestasi (IPK). Prestasi yang turun akibat mengkuti kegiatan kemahasiswaan dikampus yang biasanya disebabkan karena ketidakmampuan membagi waktu antara kuliah dan kegiatan organisasi. Masalah ini yang sering dihadapi adalah tidak dapat membagi waktu antara kuliah dan organisasi, di mana mahasiswa tidak dapat membagi waktu secara adil baik untuk kuliah maupun organisasi.
Selain turunnya prestasi akademik disebabkan karena kesibukkan mengikuti kegiatan kemahasiswaan, ternyata ada mahasiswa yang mengungkapkan bahwa turunnya prestasi akademiknya bukan karena pengaruh kegiatan kemahasiswaan. Turunnya prestasi juga disebabkan karena semakin sulitnya mata kuliah dan ada permasalahan pribadi bukan karena mengikuti organisasi.
b.      Peningkatan Prestasi
Keaktifan mahasiswa di kegiatan kemahasiswaan tidak selalu identik dengan nilai IPK yang turun, akan tetapi ada juga sebagian mahasiswa aktivis yang mempunyai prestai yang baik dan meningkat setelah mengikuti kegiatan organisasi di kampus. Maksud prestasi yang naik ini adalah prestasi atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan kemahasiswaan mengalami kenaikan. Dari 12 aktivis yang menjadi subyek wawancara terdapat 7 mahasiswa yang mengalami kenaikan prestasi (IPK).
Prestasi yang naik ini disebabkan karena mahasiswa merasa selama mengikuti kegiatan kemahasiswaan mendapatkan pengalaman-pengalaman dan ilmu-ilmu dari teman-teman sesama aktivis sehingga mempunyai pemikiran yang matang, dewasa dan kritis sehingga bisa membantu dalam kegiatan perkualiahan. Mahasiswa merasa selama mengikuti kegiatan kemahasiswaan mendapatkan pengalaman-pengalaman dan ilmu-ilmu dari teman-teman sesama aktivis sehingga mempunyai pemikiran yang matang, dewasa dan kritis sehingga bisa membantu dalam kegiatan perkualiah.
3.      Karakteristik Prestasi Akademik Mahasiswa Aktivis Organisasi Intrakampus
Tingkat keberhasilan yang diperoleh mahasiswa selama mengikuti proses belajar mengajar atau kuliah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan dilakukan selama periode tertentu yang dapat diukur dengan menggunakan tes. Prestasi Belajar Mahasiswa ditunjukkan dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Keberhasilan Prestasi Belajar Mahasiswa yang ditandai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) umumnya didapat melalui suatu proses kuliah selama periode tertentu dan diukur dengan adanya tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, ujian tengah semester, ujian akhir semester, keaktifan, dan partisipasi dalam kuliah.
Dari hasil penelitian, IPK rata-rata 10 informan yang menyampaikan IPK jika dirata-rata sebesar 3,54. Sedangkan IPK rata-rata Yudisium bulan Januari tahun 2012 yaitu 3,24. Sehingga dapat disimpulkan karakteristik prestasi para mahasiswa aktivis menunjukkan bahwa aktivis di FISE mempunyai prestasi yang baik. Hal ini terbukti dari prestasi mereka diatas IPK rata-rata Yudisium bulan Januari tahun 2012.

V.            Penutup
A.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Motivasi mahasiswa aktivis mengikuti kegiatan organisasi adalah ingin menambah pengalaman dan ilmu dalam berorganisasi, mengisi waktu luang, ingin menambah teman dan jaringan, serta ingin memperdalam kemampuan berorganisasi.
2.      Peneliti mengidentifikasi ada  2 (dua) hal pengaruh kegiatan kemahasiswan terhadap prestasi yaitu peningkatan prestasi dan penurunan prestasi.  Mahasiswa yang IPKnya mengalami peningkatan selama mengikuti kegiatan kemahasiswaan mengungkapkan bahwa naiknya IPK disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1)      Mengikuti kegiatan kemahasiswaan, karena
a)      Mahasiswa aktivis merasa selama mengikuti kegiatan kemahasiswaan mendapatkan pengalaman-pengalaman dan ilmu-ilmu dari teman-teman sesama aktivis.
b)      Mahasiswa aktivis mempunyai pemikiran yang matang, dewasa dan kritis sehingga bisa membantu dalam kegiatan perkualiahan.
c)      Dengan berorganisasi dapat menemukan solusi dari kesulitan yang dialami selama perkuliahan.
2)      Mata kuliah yang mudah dipahami dan dosennya ‘murah’ dalam memberikan nilai.
    Sedangkan mahasiswa yang IPKnya mengalami penurunan selama mengikuti kegiatan kemahasiswaan  mengungkapkan bahwa turunnya IPK disebabkan karena mahasiswa belum bisa membagi waktu antara kuliah dengan kegiatan organisasi. Mereka cenderung mengorbankan salah satu dari kegiatan tersebut, dan kebanyakan kegiatan akademik yang selalu dikorbankan. Misal, sering ijin tidak mengikuti kuliah demi karena ada agenda atau acara di organisasinya. Selain itu karena adanya masalah intern atau masalah pribadi yang dialami oleh aktivis, sehingga mempengaruhi turunnya prestasi.
3.      Dari hasil penelitian, IPK rata-rata 10 informan yang menyampaikan IPK jika dirata-rata sebesar 3,54. Sedangkan IPK rata-rata Yudisium bulan Januari tahun 2012 yaitu 3,24. Sehingga dapat disimpulkan karakteristik prestasi para mahasiswa aktivis menunjukkan bahwa aktivis di FISE mempunyai prestasi yang baik. Hal ini terbukti dari prestasi mereka diatas IPK rata-rata Yudisium bulan Januari tahun 2012.
B.       Saran
1.    Bagi Mahasiswa, agar bisa aktif dalam organisasi dan dalam kuliah yang dilakukan seimbang dalam melakukan aktivitas keduanya. Aktif dalam organisasi yaitu dengan terlibat dalam dinamika dan stuktur organisasi serta mengikuti kegiatan atau acara yang diselenggarakan organisasi. Di sisi lain mahasiswa juga tidak boleh melupakan kegiatan dalam ruang perkuliahan yang harus dipersiapkan dengan baik yaitu dengan cara melakukan persiapan sebelum kuliah, baik materi atau persiapan secara fisik, mengerjakan tugas yang diberikan dosen, dan melakukan evaluasi setelah kuliah selesai. Keseimbangan mahasiswa dalam menjalankan kedua aktivitas di atas, bisa menjadi hal baik yang akan mempengaruhi prestasi yang akan diraih.
2.    Bagi Universitas, agar memberikan dukungan penuh terhadap aktivitas yang dilakukan mahasiswa dalam upaya pengembangan kegiatan ekstrakurikuler dan juga dalam upaya meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan.

            Daftar Pustaka
Ana Rosdiana. (2010). Merah: Sebuah Langkah Menuju Perbaikan untuk Menuju Kejayaan. Yogyakarta: Edisi Khusus Pelantikan Ormawa. Hlm.3
Bagus Takwin. (2008). Menjadi Mahasiswa. Diakses dari http://bagustakwin.multiply.com/journal/item/18/Menjadi_Mahasiswa pada tanggal 2 Mei 2011, Jam 19.30 WIB.
Chaplin, James P. (2002). Kamus Lengkap Psikologi (Penerjemah: Kartini Kartono). Jakarta: Rajawali Press.
Daisy Natalia Awandatu. (2007). Not Just an Ordinary Activist. Diakses dari http://daisyawondatu.wordpress.com/2007/04/25/not-just-an-ordinary-activist/ pada tanggal 21 Juli 2011, Jam 20.30 WIB.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat).
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gulo W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Julitriarsa, Djati. (1998). Manajemen Umum (Sebuah Pengantar). Yogyakarta: BPFE.
Kepmendikbud RI. No. 155/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
Lexy J. Moleong. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Maslow, Abraham H. (1994). Motivasi dan Kepribadian : Teori Dengan Pendekatan Hierarkhi Kebutuhan Manusia. Jakarta: Pressindo.
Muhibbin Syah. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution. (2000). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi.
Qohar. (2000). Prestasi Belajar Akademik. Diakses dari http://www.prestasi+akademik_/belajarnews/235/saq8/html pada tanggal 12 Juni 2011, Jam 17.00 WIB.
Sanafiah Faisal. (2000). Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang: Y3A Malang.
_____________. (2001). Format-Format Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Setiawan. (2000). Meraih Nilai Akademik Maksimal. Diakses dari http://www.pend-tinggi.com/nilai098+akademik/html.  Pada tanggal 2 Mei 2011, Jam 17.20 WIB.
Siswanto. (2007). Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Sobur. (2006). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Soemanto, Wasty. (2006). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudarman, Paryati. (2004). Belajar Efektif Di Perguruan Tinggi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. (1993). Manjemen Penelitian. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
_________________. (2002).  Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukirman, Silvia. (2004). Tuntunan Belajar Di Perguruan Tinggi. Jakarta: Pelangi Cendikia.
Sumadi Suryabrata. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Sutarto. (2006). Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tim penyusun. (2006). Peraturan Akademik Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: UNY.
Uchjana Effendy. (1988). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Winkel, W.S. (1989). Psikologi Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
;