a.Pengertian Berpikir
Kritis
Menurut
Halpen (1996:112) berpikir kritis adalah memberdayakan keterampilan atau
strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut dilalui setelah
menentukan tujuan, mempertimbangkan dan mengacu langsung kepada sasaran, merupakan
bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah,
merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat keputusan
ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan
tipe yang tepat. Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi
mempertimbangkan kesimpulan yang akan diambil manakala menentukan beberapa
faktor pendukung untuk membuat keputusan. Berpikir kritis juga biasa disebut directed thinking, sebab berpikir
langsung kepada fokus yang akan dituju.
R.Matindas
(1996:71) menyatakan bahwa: "Berpikir kritis adalah aktivitas mental yang
dilakukan untuk mengevaluasi kebenaran sebuah pernyataan. Umumnya evaluasi
berakhir dengan putusan untuk menerima, menyangkal atau meragukan kebenaran
pernyataan yang bersangkutan"
Menurut R.E Ennis dalam Zaleha Izhab Hassoubah
(2004 : 87) menyatakan bahwa “berpikir kritis adalah bepikir secara beralasan
dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus
dipecahkan atau dilakukan “ Oleh karena itu berpikir kritis membantu siswa
untuk lebih cerdas dalam berpendapat dan dalam menggambil keputusan. Menurut
Sabar Nurohman (2008 :125) Thiking skill
dapat dijabarkan menjadi beberapa indicator antara lain (1) Kemampuan menggali
informasi. (2) Kemampuan informasi. (3) kemampuan memutuskan suatu masalah
berdasarkan informasi yang diperoleh.
Menurut
Dewi Utama Faizah (2008) pengertian berpikir kritis adalah sebagai berikut :
a. Secara terminologi, berpikir berasal
dari kata yunani yaitu critical krinein,
to choose, to judge
b. Meningkatkan ketidaksadaran
kearah kesadaran
c. Melakukan analisis untuk
mengambil suatu keputusan
d. mengenali bahwa cara pandang kita
adalah sebuah kenyataan yang dibentuk oleh pengalaman
e. Menjadi peduli dengan keberagaman
yang ada
f. Memahami sebab akibat
g. memandang dunia sebagai suatu
sistem jaringan kerja yang bermakna ( Dewi Utami Faizah. (2008).pembelajaran dialogis dan berpikir kritis.http://mbs-sd/buletin_fasillitator/Ed_3_pembelajarandialogis.pdf.diakses
pada tanggal 18 agustus 20011)
Kemampuan
berpikir adalah kemampuan untuk mengembangkan gagasan dan ide yang didasarkan
pada pengalaman siswa dalam kehidupan nyata yang kemudian mampu untuk mendeskripsikan atau
menganalisis berbagai fakta dan data maupun informasi yang mereka peroleh dalam
kehidupan nyata, sehingga siswa dapat memecahkan masalah sosial yang
berhubungan dengan lingkunganya berdasarkan kemampuannya.
Banyak
orang yang tidak terlalu membedakan antara berpikir kritis dan berpikir logis
padahal ada perbedaan besar antara keduanya yakni bahwa berpikir kritis
dilakukan untuk membuat keputusan sedangkan berpikir logis hanya dibutuhkan
untuk membuat kesimpulan. Pada dasarnya pemikiran kritis menyangkut pula
pemikiran logis yang diteruskan dengan pengambilan keputusan.
Dari
pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa berpikir kritis itu yaitu
melakukan proses berpikir nalar (reasoning) yang diikuti dengan
pengambilan keputusan atau pemecahan masalah (problem solving). Dengan
demikian dapat pula diartikan bahwa tanpa kemampuan yang memadai dalam hal
berpikir nalar (deduktif, induktif dan reflektif) seseorang tidak dapat
melakukan proses berpikir kritis secara benar.
b.
Karakteristik Berpikir Kritis
Berpikir
kritis mencakup seluruh proses mendapatkan, membandingkan, menganalisa,
mengevaluasi, internalisasi dan bertindak melampaui ilmu pengetahuan dan
nilai-nilai. Berpikir kritis bukan sekedar berpikir logis sebab berpikir kritis
harus memiliki keyakinan dalam nilai-nilai, dasar pemikiran dan percaya sebelum
didapatkan alasan yang logis dari padanya.
Wade
(1995) mengidentifikasi delapan karakteristik berpikir kritis,(Supraptojiel.(2005).ThinkingSkill.http://researchengines.com/1007arief3.html.
diakses pada tanggal 30 maret 2011) yakni meliputi:
1.
Kegiatan
merumuskan pertanyaan,
2.
Membatasi permasalahan
3.
Menguji
data-data
4.
Menganalisis
berbagai pendapat dan bias
5.
Menghindari
pertimbangan yang sangat emosional,
6.
Menghindari penyederhanaan berlebihan,
7.
Mempertimbangkan berbagai interpretasi, dan
8.
Mentoleransi ambiguitas.
c. Langkah
– Langkah Berpikir Kritis
langkah-langkah
berpikir kritis sebagai berikut:
1)
Pahami
dengan seksama pernyataan yang ada
2)
Cermati
maksud di balik pernyataan (sekedar informasi, mempengaruhi sikap, ajakan dll)
3)
Cermati
alasan yang diajukan untuk mendukung pernyataan. (gunakan logika)
4)
Cermati alasan dengan mengklasifikasikan
alasan itu ke dalam: fakta, penafsiran, keinginan,atau kesimpulan ahli atau
bahkan mungkin ajaran agama.
5)
Ambil
keputusan, setelah menjalani proses-proses di atas silakan ambil keputusan
terima atau tolak, setuju atau tidak setuju. Selalu ada pilihan, dan anda
merdeka untuk memilih yang anda mau, tentu dengan resiko yang anda
perhitungkan.
The Statewide History-social science
Assesment Advisory commitee (Kneedler dalam L. Costa,1985) mengemukakan
bahwa langkah berpikir kritis itu dapat dikelompokkan menjadi tiga langkah (Primadi
Iman nurcahyo. (2005).Berpikir Kritis
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/metodepembelajara/HASH7381.dir/doc.pdf
diakses pada tanggal 2 april 2011), yaitu:
a.
Mengenali
masalah (defining and clarifying problem)
1.
Mengidentifikasi
isu-isu atau permasalahan pokok.
2.
Membandingkan
kesamaan dan perbedaan-perbedaan.
3.
Memilih
informasi yang relevan.
4.
merumuskan/memformulasi
masalah.
b. Menilai informasi yang relevan
1.
Menyeleksi
fakta, opini, hasil nalar /judgment.
2.
Mengecek
konsistensi.
3.
Mengidentifikasi
asumsi.
4.
Mengenali
kemungkinan faktor stereotip.
5.
Mengenali
kemungkinan bias, emosi, propaganda, salah penafsiran kalimat (semantic
slanting).
6.
Mengenali
kemungkinan perbedaan orientasi nilai dan ideologi.
c. Pemecahan Masalah/ Penarikan
kesimpulan
1.
Mengenali
data-data yang diperlukan dan cukup tidaknya data.
2. Meramalkan
konsekuensi yang mungkin terjadi dari keputusan atau pemecahan masalah atau
kesimpulan yang diambil.
Daftar Pustaka
Sabar Nurohman (2008 ) peningkatan
thiking skill melalui pembelajaran IPA berbasis konstruktivisme di sekolah alam
. dalam jurnal penelitian dan evaluasi pendidikan nomor / tahun XI 2008 . Yogyakarta : himpunan evaluasi
pendidikan Indonesia
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/metodepembelajara/HASH7381.dir/doc.pdf
http://mbs-sd/buletin_fasillitator/Ed_3_pembelajarandialogis.pdf.
.http://researchengines.com/1007arief3.html
SEMOGA BERMANFAAT
PERMAINAN ONLINE TERBESAR DI INDONESIA
ReplyDeleteWebsite paling ternama dan paling terpercaya di Asia ^^
Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat :)
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang asli ^^
* Minimal Deposit : 20.000
* Minimal Withdraw : 20.000
* Deposit dan Withdraw 24 jam Non stop ( Kecuali Bank offline / gangguan )
* Bonus REFFERAL 15 % Seumur hidup tanpa syarat
* Bonus ROLLINGAN 0.3 % Dibagikan 5 hari 1 kali
* Proses Deposit & Withdraw PALING CEPAT
* Sistem keamanan Terbaru & Terjamin
* Poker Online Terpercaya
* Live chat yang Responsive
* Support lebih banyak bank LOKAL
Contact Us
Website SahabatQQ
WA 1 : +85515769793
WA 2 : +855972076840
LINE : SAHABATQQ
FACEBOOK : SahabatQQ Reborn
TWITTER : SahabatQQ
Blog : Blog SahabatQQ
Daftar SahabatQQ