Silahkan masuk Link di bawah ini
Selamat Mencoba.....
Sunday, 9 September 2012
Saturday, 8 September 2012
MAKALAH: Bahaya Narkoba Bagi Remaja
A. Pengertian
Narkoba
3. Zat adiktif lainnya
2. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah
3. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah
gambar narkoba :
Narkoba bukanlah sesuatu yang asing
lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar dan membaca berita tentang narkoba
di media elektronik maupun media cetak. Di Indonesia, peredaran obat
terlarang ini sudah menjadi alah satu permasalahan utama yang harus segera
diatasi.
Meluasnya
narkoba di Indonesia terutama di kalangan generasi muda karena didukung oleh
faktor budaya global. Budaya global dikuasai oleh budaya Barat (baca Amerika
Serikat) yang mengembangkan pengaruhnya melalui layar TV, VCD, dan film-film.
Ciri utama budaya tersebut amat mudah ditiru dan diadopsi oleh generasi muda
karena sesuai dengan kebutuhan dan selera muda.
Pada tahun
2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau
sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,8
persen atau sekitar 5 juta orang. Oleh karena itu dituntut adanya peran serta
dari berbagai pihak di Indonesia yang dapat memerangi narkoba. Salah satunya
konselor sebagai pendidik dilingkungan pendidikan juga dapat ikut berpartisipasi dalam
upaya memerangi obat-obatan terlarang tersebut.
B. Jenis-
jenis narkoba
Narkoba dibagi dalam 3
jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan
mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
1.
Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan
bahwa pengertian narkotika adalah “Zat yang bisa
menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan
kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa
sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan.
Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis
bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang
pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika
digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
a) Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling
berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk
penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan
opium.
b) Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya
adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :
petidin, benzetidin, dan betametadol.
c) Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan
turunannya.
2.
Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika,
baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki
khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku.
Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :
a)
Psikotropika
golongan I adalah
dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk
pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
b)
Psikotropika
golongan II adalah
psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan
penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
c)
Psikotropika
golongan III adalah
psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan
penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
d)
Psikotropika
golongan IV adalah
psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan
dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif
lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
a) Rokok
b) Kelompok alkohol dan minuman lain yang
memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
c) Thiner dan zat lainnya, seperti lem
kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat
memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis
narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan
narkotika.
C.
Faktor
Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor,
yaitu :
1. Faktor internal yaitu
faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian, kecemasan,
dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan
narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang
mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang
pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat
terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko
lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
2. Faktor eksternal yaitu
faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan zat,
kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
D.
Tanda
Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba
Menurut
Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal atau gejala dini dari seseorang
yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
1. Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan
suhu badan tidak beraturan,jalan sempoyongan, bicara pelo(cadel), apatis (acuh
tak acuh), mengantuk, agresif,nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit
teraba dingin, nafas lambat/berhenti,mata dan hidung berair,menguap terus
menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut airsehingga malas mandi,kejang,
kesadaran menurun,penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan
kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos,terhadap bekas suntikan pada lengan
atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)
2. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah
Membangkang
terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga, mulai
melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur
dan mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota
keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar
terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur
berubah, menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering
mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya
untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan
teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman,
sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive
atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.
3. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun
mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk
di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke
kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah
tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan
hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga
yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak
memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang
“tidak beres” di sekolah.
E. Akibat Penyalahgunaan Narkoba
Penggunaan
narkoba dapat menyebabkan
efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga
mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di
otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya
fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi),
psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi
berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya
hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan
hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen
(minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai
perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5
gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.
Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna
narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan tetapi usaha untuk seorang
pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang dibayangkan. Untuk itu
katakan Say no to drugs….!!!
gambar narkoba :
Friday, 7 September 2012
Budaya Politik
A.Tipe - Tipe Budaya Politik
Tipe-tipe budaya politik antara lain:
a. Budaya politik
parokial
· Sikap dan orientasi politik masyarakat didominasi oleh
karakteristik yang bersifat kognitif
·
Keikutsertaan
masyarakat di bidang politik hanya dikarenakan solidaritas, mobilisasi ataupun
ikut-ikutan
·
Mereka
tidak mengetahui untuk apa mereka ikut serta dalam kegiatan politik
·
Mulai
berlangsung dalam sistem tradisional yang lebih sederhana.
b. Budaya politik
subjek
· Masyarakat cenderung punya sikap dan orientasi politik
dengan karakter yang bersifat afektif
· Masyarakat cenderung menerima apa adanya karena merasa
tidak mampu mengubah sistem politik yang ada
· Masyarakat menyadari otoritas pemerintah
· Hubungan antara sistem politik dengan output politik
merupakan hubungan yang pasif
c. Budaya politik
partisipan
· Kompetensi masyarakat dalam bidang politik cukup tinggi
· Masyarakat mampu memberi evaluasi terhadap proses politik
· Masyarakat melibatkan diri secara intensif dalam berbagai
kegiatan politik (partisipatif terhadap objek politik)
· Masyarakat mampu menilai sistem politik sebagai
totalitas, masukan atau keluaran kebijakan pemerintah
· Masyarakat berperan sebagai aktivis.
d. Budaya politik
subjek-parokial ( Parochial Subject
Political Culture )
·
Budaya
politik yang sebagian besar telah menolak tuntutan masyarakat feodal atau
kesukuan.
·
Telah
mengembangkan kesetiaan terhadap sistem politik yang lebih komplek dengan
stuktur pemerintah pusat yang bersifat khusus.
·
Cenderung
menganut sistem pemerintahan sentralisasi.
e. Budaya
politik
subjek-partisipan (
Participant Subject Political
Culture )
·
Sebagian
besar masyarakatnya telah mempunyai orientasi input yang bersifat khusus dan
serangkaian pribadi sebagai seorang aktivis.
·
Sementara
sebagian kecil lainnya terus berorientasi kearah struktur pemerintahan yang
otoriter dan secara relatif mempunyai serangkaian orientasi pribadi yang pasif.
f. Budaya politik
parokial-partisipan (
Participant Parochial Political
Culture )
·
Berlaku
di negara-negara berkembang yang yang masyarakatnya menganut budaya dalam
stuktur politik parokial.
·
Tetapi
untuk keselarasan diperkenalkan
norma-norma yang bersifat partisipan.
Selain disebutkan di atas, ada beberapa tipe budaya
politik berdasarkan sikap yang ditunjukkan, yaitu
a.
Budaya
politik militan
Tidak memandang
perbedaan sebagai usaha mencari alternatif yang terbaik, tetapi melihatnya
sebagai usaha jahat dan menantang.
b.
Budaya
politik toleransi
Adalah budaya
politik yang pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai.
Sedang berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan,
budaya politik terbagi atas:
a.
Budaya
politik yang memiliki sikap mental absolut
Memiliki
nilai-nilai dan kepercayaan yang dianggap selalu sempurna dan tak dapat diubah
lagi. Usaha yang diperlukan adalah intensifikasi dari kepercayaan. Budaya ini
tumbuh dari tradisi yang diterima tanpa sikap kritis.
b.
Budaya
politik yang memiliki sikap mental akomodatif
Biasanya terbuka dan bersedia menerima apa saja yang
dianggap berharga. Dapat melepaskan ikatan tradisi, kritis terhadap diri
sendiri, dan bersedia menilai kembali tradisi berdasarkan perkembangan masa
kini.
Tipologi budaya politik, sebagai berikut:
a.
Model
Masyarakat Industrial
·
Dalam
masyarakat banyak terjadi aktivitas politik yang menjamin adanya kompetisi partai-partai
politik dan kehadiran pemberi suara yang besar.
·
Banyak
pula terdapat publik peminat politik yang selalu berdiskusi dengan kritis
masalah moral kemasyarakatan dan pemerintahan
·
Terdapat
kelompok-kelompok yang selalu mengusulkan adanya kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang baru dan melindungi kepentingan khusus mereka
b.
Model
sistem otoriter
Terdapat beberapa
kelompok masyarakat yang mamiliki sikap politik berbeda, sebagai berikut:
·
Kelompok
organisasi politik dan partisipan, seperti mahasiswa, kaum intelektual,
berusaha menentang dan mengubah sistem melalui tindakan persuasif atau proses
yang agresif
·
Kelompok
terhormat, seperti penusaha, agamawan, dan tuan tanah mendiskusikan masalah-masalah
pemerintahan dan aktif dalam lobbying
·
Sebagian
besar rakyat hanya sebagai subjek yang pasif, mengakui pemerintah dan tunduk
padanya, tetapi tidak melibatkan diri dalam urusan pemerintahan
·
Posisi
petani dan buruh tani, kecil sekali keterlibatannya dalam sistem politik.
c.
Model
sistem demokrasi praindustrial
Hal-hal yang
ditampilkan adalah sebagai berikut:
·
Kelompok
partisipan dari profesional terpelajar, usahawan, dan tuan tanah sedikit sekali
jumlahnya
·
Sebagian
warga negaranya adalah pegawai, buruh dan petani bebas yang secara langsung
terkena sistem perpajakan dan kebijakan pemerintah
· Kelompok terbesar adalah buruh tani yang buta huruf yang
sangat kecil keterlibatannya dalam kehidupan politik
B.
Perkembangan
tipe budaya politik sejalan perkembangan sistem politik yang berlaku di
Indonesia
Tipe budaya politik yang memiliki kesuaian dengan struktur sistem politik
sebagai berikut:
a.
Budaya
politik parokial sesuai dengan sistem politik trasisional
b.
Budaya
politik subjek (kaula) sesuai dengan sistem politik otoritarian
c.
Budaya
politik partisipan sesuai dengan sistem politik demokrasi.
Budaya politik yang sesuai dengan sitem politik akan mencapai kematangan
budaya politik masyarakatnya. Oleh karena itu, jika suatu bangsa ingin
membentuk kematangan budaya politik maka perlu mengembangkan budaya politik
yang sesuai dengan sistem politik nasional bangsa tersebut.
Thursday, 6 September 2012
PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA
A. LATAR BELAKANG PERJUANGAN
KEMERDEKAAN
Perang Pasifik semakin berkecamuk. Tentara
sekutu di bawah pimpinan
Amerika serikat semakin
mantap, sementara Jepang mengalami kekalahan
di mana-mana. Pasukan Jepang yang berada di Indonesia bersiap-siap mempertahankan diri.
Selama masa pemerintahan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945, Indonesia dibagi dalam dua wilayah
kekuasaan berikut.
a.
Wilayah
Komando Angkatan Laut yang berpusat
di Makasar, meliputi, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, dan Irian Jaya.
b.
Wilayah
Komando Angkatan Darat yang berpusat di Jakarta, meliputi Jawa, Madura, Sumatra dan Malaya. Pusat komando untuk seluruh
kawasan Asia Tenggara terdapat
di Dalat (Vietnam).
Serangan tentara sekutu sudah mulai diarahkan
ke Indonesia. Setelah menguasai Pulau Irian dan Pulau Morotai di Kepulauan Maluku pada tanggal
20 Oktober 1944. Jendral Douglas Mac Arthur, Panglima armada Angkatan Laut Amerika
Serikat di Pasifik,
menyerbu Kepulauan leyte (Filipina).
Penyerbuan ini adalah
penyerbuan terbesar dalam Perang Pasifik.
Pada tanggal 25 Oktober
1944 Jenderal Douglas
Mac Arthur mendarat di pulau Leyte. Untuk menarik
simpati rakyat Indonesia,
Jepang mengijinkan pengibaran bendera Merah Putih di samping
bendera Jepang. Lagu kebangsaan
Indonesia Raya boleh dikumandangkan setelah lagu kebangsaan Jepang Kimigayo.
B.
PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN AWAL
RI
Sejak pagi hari pada tanggal
17 Agustus 1945 telah diadakan
persiapan- persiapan di rumah Ir. Soekarno
di Pegangsaan Timur 56 untuk menyambut
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Lebih kurang 1000 orang telah hadir
untuk menyaksikan peristiwa
yang maha penting itu. Pada pukul 10 kurang
lima menit Hatta datang dan langsung masuk ke kamar Soekarno. Kemudian kedua pemimpin itu menuju ke
ruang depan, dan acara segera dimulai tepat pada jam 10 sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Soekarno membacakan naskah proklamasi yang sudah diketik dan ditandatangani bersama dengan Moh. Hatta.
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, pada tanggal
18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama. Dalam sidang itu mereka
menghasilkan beberapa keputusan penting berikut.
1.
Mengesahkan UUD yang sebelumnya
telah dipersiapkan oleh Dokuritsu Junbi Cosakai
(yang sekarang dikenal
dengan nama UUD 1945)
2.
Memilih
Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil
presiden.
3.
Dalam masa peralihan Presiden untuk sementara
waktu akan dibantu oleh
sebuah Komite Nasional.
Pada tanggal
19 Agustus 1945, Presiden dan wakil presiden memanggil beberapa anggota
PPKI beserta golongan
cendekiawan dan pemuda untuk
membentuk “Komite Nasional Indonesia Pusat” (KNPI). KNPI akan berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sebelum terbentuknya DPR hasil
pilihan rakyat.
Sejak hari itu sampai awal September, Presiden
dan wakil Presiden membentuk
kabinet yang sesuai dengan UUD 1945 dipimpin oleh
Presiden sendiri dan mempunyai 12 departemen serta menentukan wilayah RI dari Sabang sampai Merauke
yang dibagi menjadi
8 propinsi yang masing-
masing dikepalai oleh seorang Gubernur.
Propinsi-propinsi itu adalah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara).
C. PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Untuk
mendapatkan bantuan dari rakyat di daerah-daerah yang diduduki musuh Menteri
Luar Negeri Amerika Serikat, Sumner Welles menyatakan bahwa apabila Sekutu
menang dalam perang, maka semua bangsa yang terjajah akan merdeka. Pernyataan
ini ternyata tidak sama dengan pernyataan Ratu Wilhelmina pada tanggal 6
Desember 1942 yang hanya berupa janji bahwa sehabis perang Kerajaan Belanda
akan ditata kembali atas dasar kemauan bebas untuk menjadi peserta dalam
kerajaan susunan baru yang terdiri atas Nederland, Indonesia, Suriname, dan
Curacao.
Perjuangan Diplomasi untuk Mempertahankan Kemerdekaan
RI
Kabinet
pertama Republik Indonesia bersifat Kabinet Presidentil dipimpin oleh Presiden
Soekarno sendiri sebagai Perdana Menteri dan Mohammad Hatta sebagai Wakil
Presiden. Pada tanggal 14 November 1945, Presiden membubarkan Kabinet Pertama
dan membentuk kabinet baru yang bersifat parlementer dengan Sutan Syahrir
sebagai Perdana Menteri merangkap Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri.
Perundingan
pertama penyelesaian perselisihan Indonesia-Belanda dilakukan antara Van Mook
dengan Sutan Syahrir dengan pimpinan Letnan Jenderal Christison yang terjadi
pada tanggal 17 November 1945. Perundingan ini gagal. Pada tanggal 2 Februari
1946, tiba di Jakarta duta besar Inggris untuk Amerika Serikat Sir Archibald
Clark Kerr yang ditugaskan ke Indonesia untuk membantu penyelesaian
perselisihan Indonesia-Belanda sebelum memangku jabatannya sebagai duta besar
di Amerika.
Kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara
RIS tidak sampai satu tahun umurnya. Sejak Proklamasi bangsa Indonesia
menghendaki negara kesatuan dari Sabang sampai Merauke. Bentuk Negara Federal
bagi rakyat Indonesia tidak sesuai dengan cita-cita kebangsaan dan tidak sesuai
dengan cita-cita Proklamasi.
Di
samping itu, pembentukan RIS dengan 16 negara bagian dipandang oleh bangsa
Indonesia sebagai hasil dari politik devide et impera yang selalu dilakukan
oleh Belanda. Di mana-mana terdengar pernyataan rakyat yang dengan tegas
menuntut pembubaran RIS dan kembali kepada negara kesatuan. Berdasar hasrat dan
desakan rakyat Indonesia maka pada tanggal 17 Agustus 1950 RIS dihapuskan dan
dibentuklah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada saat itu juga Konstitusi
RIS diganti dengan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) Republik Indonesia.
KESIMPULAN
· Beberapa peristiwa penting yang terjadi di sekitar
proklamasi, diantaranya peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi,
dan detik-detik proklamasi. Pada peristiwa Rengasdengklok, para pemuda membawa
Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Mereka didesak untuk segera
memproklamasikan negara Indonesia merdeka.
·
Perumusan teks proklamasi dilakukan tanggal 16 Agustus 1945
di rumah
laksamana Maeda yang terletak di jalan
Imam Bonjol no. 1 Jakarta. Para perumus teks Proklamasi adalah Ir. Soekarno,
Drs. Moh. Hatta dan Ahmad soebardjo.